Kisah Hamsah Tinggal di Gubuk 2×3 Meter, Ayo Bantu!

Reporter : Karmila Bakri

Majene, mandarnesia.com-Meneguk berkah bulan suci ramadan, tidak sebatas fokus menjalankan ibadah vertikal kepada Allah SWT, keseimbangan ibadah horizontal, membantu sesama, wajib dibumikan, apalagi di tengah pandemi Covid-19.

Gerakan sosial yang tergabung dari Trip Lintas Komunitas Sulbar dan Pustaka Bergerak Sulbar. Mereka turut andil, tidak tinggal diam melihat fakta sosial, yang terjadi. Menyambangi warga pra sejahtera di Kabupaten Majene (24/4).

Pilu rasanya, melihat kondisi sepasang suami istri ini, mereka tinggal di atas tanah tumpangan keluarga, gubuk hanya berukuran 2×3 meter, beralamat di Dusun Lattigi, Desa Tinambung, Pamboang, Kabupaten Majene.

Hamsah (45) dan Munu (40), keluarga ini belum memiliki anak, yah, ini salah satu alasan kenapa keluarga ini tidak mendapatkan bantuan PKH, karena tidak memiliki anak, menurut Muhammad Thamrin (35) Founder Rumah Baca dan Museum Naskah I Manggewilu.

Bapak Hamsah bekerja sebagai supir bentor, dan istrinya ibu rumah tangga, bentor yang dia jalankan pun dicicil, penghasilan yang didapat tidak menentu.

Persaingan bentor di Kota Majene pun terasa, himpitan ekonomi kian mendera, apalagi saat-saat sekarang, wabah corona semakin menyulitkan kondisi ekonomi keluarga.

“Ukuran gubuk ini 2×3 meter,sudah termasuk dapur, bagian dalam rumahnya gelap, sumpek dan hanya ada balai-balai bambu, untuk sekadar tempat tidur berdua, ” ungkap Muhammad Thamrin.

“Tanah sudah clear, alhamdulillah saudaranya ingin memberikan sepetak lahan untuk bangunan rumahnya, upaya gotong royong masyarakat telah dijalankan, maka rancangan awal, kita akan buatkan bangunan rumah panggung ukuran 3×4 M, ” tambah Muhammad Thamrin.

“Ada pun daftar draf harga bahan pembangunan rumah terlampir, dan berharap para dermawan untuk membantu proses pembangunan ini, ” tutup Muhammad Thamrin.

Di tengah wabah covid 19 ini, Trip Lintas Komunitas Sulbar dan Pustaka Bergerak Sulbar, mengajak publik meringankan beban keluarga bapak Hamsah. Semoga ini menjadi amal jariyah disisiNya Amin.

Kepala Dusun Lattigi menyebutkan bahwa Hamsah tidak masuk dalam daftar penerima bantuan PKH ataupun bantuan lain.”Keluarga Hamsah tidak pernah mendapatkan bantuan, berupa beras miskin, dan bantuan pemerintah lainnya, alasannya karena tidak terdata dalam daftar bantuan PKH, ” ungkap Kepala Dusun Lattigi

Open donasi bisa dikirim lewat

Rek. BRI . 0047-01-047138-50-1 an. Thamrin.

Mari menggerakkan semangat gotong royong cegah covid-19, merangkul saudara-saudara kita yang terdampak, salam literasi sosial dari Mandar untuk Indonesia.