Kematian adalah Pertemuan Kehidupan

Catatan : Wahyudi Muslimin

Kamis, 14 September 2019 kami mengantar jenazah Ayahanda saudara Ahmad Yadi menuju pekuburan, Sidodadi, Wonomlyo. Bil Khusnul Khatimah, Amin.

Banyak sahabat dan handai tauladan dipertemukan. Pertemuan-pertemuan yang terjadi adalah romantisme kematian menuju ke pangkuan Azza Wajallah, menuju keharibaan Ilahi Rabbi dan menuju ke alam kehidupan yang fana.

Peristiwa kematian yang terjadi pada keluarga, sahabat dan segala jenis hubungan, hakikatnya adalah jalan dipertemukannya mereka-mereka yang mungkin jarang bertemu, meskipun dalam suasana peristiwa duka, itulah realitas kematian, banyak mempertemukan orang-orang yang jarang saling bertemu.

Sebutlah, saya yang sejak semalam berada di rumah duka dipertemukan dengan Abang Bahrun Sahibuddin, Mantan Kadis Perpustakaan Provinsi Sulawesi Barat yang sudah berdiam kembali di rumahnya di Jalan Kesadaran Wonomulyo. Beliau masih sama 20 tahun lalu, hanya yang berbeda, dia sudah tidak mengisap tembakau.

Juga dipertemukan dengan wartawan senior Burhanuddin HR, yang selalu hangat dan berapi-api dalam setiap perjumpaan dengannya. Lewat Kak Bur-lah (sapaan akrabnya) memperkenalkan kepada saya dunia jurnalistik bersama Adi Arwan Alimin yang sekarang menjabat Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Barat.

Juga saya dipertemukan dengan teman Saidiman Azis yang juga sempat ‘mondok’ di rumah Abang Bahrun di rentang tahun 1999-2002. Kemudian ketika mengantar jenazah juga dipertemukan dengan teman seangkatan waktu berada di kampus hijau PPM Al-Ikhlash, Lampoko.

Kemudian saat di area pemakaman saya dipertemukan dengan orang yang dulu pernah terlibat dengannya dalam masa-sama belajar dan mengembangkan IT di Polewali Mandar pada rentang tahun 2003-2006 bersama dalam satu wadah Jaringan Informasi Sekolah (JIS) yang dikomando langsung H. Darwin Badaruddin, Kepala Balitbangren Polewali Mandar. Dialah Irfan Dj yang dulunya ASN di Kabupaten Mamuju dan sekarang kembali berada di Jajaran Dinas Kominfo, Kabupaten Polewali Mandar.

Ajbar, salah satu caleg DPD -RI dipertemukan dengan orang-orang di rumah duka yang datang sekitar pukul 08.00 pagi ke rumah duka saudara Ahmad Yadi. Mereka berdua adalah orang-orang yang berproses di Asrama Todilaling, Yogyakarta.

Masih banyak lagi orang-orang yang dipertemukan ketika pertistiwa kematian berada di sekitar kita, seperti yang saya sebut di paragraf pertama atau peristiwa kematian lain yang terjadi di sekitar kita.

Pertemuan itu adalah merupakan sambungan tali silaturrahim yang masih selalu memberi kita ruang untuk saling bercerita dan bertatap muka, meskipun dalam suasana duka. Sehingga kematian hakikatnya adalah mempertemukan kehidupan, baik yang melayat ataupun mayit yang bertemu kehidupan barunya di alam kubur.

Demikianlah, satu kematian mampu mempertemukan beberapa kehidupan. Selamat bertemu di kehidupan berikutnya Ayahanda Amir, Alfatihah…

Wonomulyo, 14/02/2019