Laporan: Redaksi
MALUNDA, mandarnesia.com — Api berkobar, asap hitam mengepul di langit sekitar Pasar Lama Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Sebuah bangunan sarang walet lantai dua terbakar.
Seketika warga riuh, jalan di sekitar kejadian dipenuhi kendaraan warga yang membantu mengevakuasi barang yang masih bisa diselamatkan. Sebagian lagi hanya datang untuk melihat, mengambil gambar, video untuk kebutuhan postingan media sosial.
Api dengan mudah membakar bangun berbahan kayu dan kalsiboard itu, di lantai bawah, merupakan usaha foto copy yang dipenuhi kertas, menambah api semakin cepat menjalar.
Dua jam lebih, api perlahan mulai dapat dikendalikan, usaha warga bahu-membahu memandang api dengan alat seadanya, membuahkan hasil setelah rumah milik salah satu pimpinan pondok pesantren di Malunda Ustad Abdul Jawas hanya menyisakan bagian dapur belakang.
Warga membentuk formasi estafet untuk mengangkut air di sekitar sumur tetangga. Namun sumber air paling besar diambil dari pantai yang berdekatan lokasi kejadian.
Pagi menjelang siang itu, cuaca cukup bersahabat. Jumat (18/8) kemarin, angin berhembus cukup kuat di Malunda. Keberuntungan ini, sehingga api tidak merambat ke rumah lain.
Sekitar pukul sebelas siang, satu mobil ambulans dan mobil pickup milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mejene tiba di lokasi, diikuti dua mobil pemadam kebakaran. Mereka disambut sorakan warga.
“Hu, hu, hu…” sahut salah satu warga yang kesal. Mobil pemadam ini ibarat pahlawan kesiangan, datang setelah peperangan berakhir. Dua jam lebih, api telah berhasil dipadamkan warga.
Satu mobil pemadam kebakaran mendapat perlawanan warga ketika ingin kembali ke Majene. Warga ‘menyandera’ mobil, memaksa agar satu uni mobil pemadam kebakaran disiapkan di Malunda.
“Malunda ini sudah padat, harus disiapkan satu mobil pemadam di sini,” seru seorang ibu di lokasi. Jarak Malunda dan Kota Majene memang cukup jauh, sekitar 90 kilometer.
Perundingan itu akhirnya menemukan kesepakatan di rumah Camat Malunda Salahuddin. Satu unit mobil pemadam akhirnya disiapkan di kantor Camat Malunda.
Belum diketahui penyebab kebakaran, dugaan sementara karena konsleting listrik. Kerugian ditaksir puluhan juta.
Kapolsek Malunda Iptu Irene Martina Rumaropen menyampaikan, kasus kebakaran sudah diambil alih Unit Indentifikasi Sat Reskrim Res Majene.
“Sementara hasil awal yang didapatkan di TKP, diserahkan untuk diuji di lab forensik. Diduga awal api dari lantai 2 bangunan yang merupakan usaha walet. Dugaan awal adanya konsleting. Namun untuk diperjelas penyebabnya, menunggu hasil uji lab forensik yang ditangani dari Unit Ident Res Majene,” kata Irene.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala BPBD Kabupaten Majene Ilhamsyah yang dikonfirmasi via telepon, belum memberi jawaban atas permintaan wawancara yang dikirim mandarnesia.com. (*)
Foto: Istimewa