Kawan ALTAR Ngabuburit Bareng Lansia

Ngabuburit di bulan suci ramadan menjadi ngetrend di kalangan komunitas-komunitas. Banyak hal-hal positif tersaji sembari menikmati tegukan indahnya bulan suci ramadan.

Momentum ramadan senantiasa mengasah nilai-nilai ibadah sosial. Seiring dengan spirt berbagi kepedulian tanpa batas, manusia dianjurkan membumikan nilai-nilai sosial, karena Tuhan telah mendesain tubuh kita untuk senantiasa berbagi.

Setiap tahun menjadi tradisi rutin Yayasan Anak Lontara Nusantara, atau dikenal dengan singkatan kawan ALTAR. Program tahunan ini sudah kelima kalinya terlaksana, dimana dikemas dalam bingkai “Gerakan Peduli Lansia”. Setiap bulan suci ramadan menyisir lansia-lansia dalam kategori lansia tidak produktif.

 

Menurut Saituni(33) selaku pegiat literasi khusus di Altar Maloso’ yang juga ikut dalam kegiatan ini mengatakan, “Program ini senantiasa kami laksanakan dimana sasaran untuk lansia-lansia tidak produktif, seminggu sebelum kami turun membagikan donasi, terlebih dahulu kami survey door to door ke target, agar kiranya bantuan yang tersalurkan benar-benar sesuai target capaian, terima kasih pula kepada KPH Sarudu atas fasilitas mobil pick up, sehingga kami bisa sampai ke lokasi”.

“Adapun dana yang dikumpulkan dari open donasi publik, alhamdulillah beberapa donatur senantiasa mempercayakan kami, sebagai jembatan berbagi rezeki. Dalam satu paket berisi beras 10 kg, Biskuit Kaleng, Susu, Sirup, Gula pasir, dan uang saku, mewakili kawan Altar, kami mengucapkan banyak terimah kasih atas bantuan donatur-donatur,serta kepercayaannya kepada kami, semoga senantiasa diberi kesehatan,kesuksesan dan keberkahan dari Allah SWT Amin”. Tambah Saituni.

Penyaluran donasi dimulai hari rabu 29/5/2019, pukul 13.00 WITA dan berakhir pukul 17.00 WITA.
Ada 6 lansia tidak produktif telah disentuh, dimana keenam Lansia ini tersebar di beberapa kecamatan di kab. Polewali Mandar.

Disela-sela menunggu beduk buka puasa,kawan Altar pun menyambangi pengemudi becak yang melintas di ruas jalan. Titik sasaran kepada pengemudi becak, sebab jika dibandingkan dengan transportasi becak bentor (bentor), becak yang salah satu alat transportasi lokal ini, termaksud menjadi perhatian khusus. Sebab melihat dari kerja-kerja hasil pendapatannya masih lumayan nihil, ketimbang alat transportasi lainnya.

Adapun identitas para lansia merupakan bagian dari privasi internal komunitas Altar itu sendiri. Tujuannya untuk saling menjaga keberfungsian sosial. Namun keenam lansia tersebut masuk dalam kategori tidak produktif dan sangat layak untuk diberi bantuan.

Salah satu kawan cilik Altar yang turut ikut dalam kegiatan ini, Nurul Hijrah Prisilia(14) sangat antusias, Hijrah mengatakan ” Kegiatan ini sangat menyenangkan, setiap tahun saya selalu ikut bersama kakak-kakak Altar, sedih bercampur bahagia karena langsung bertemu, berjabat tangan dengan kakek dan nenek, mereka terlihat kuat serta semangat, meski dengan kehidupan terbatas, ada juga yang lumpuh dan menderita kesakitan, “tutur Hijrah dengan mata berkaca-kaca.

Seiring berlabuhnya senja, beduk magrib bertabuh, adzan berkumandang merdu di belantara semesta. Jiwa-jiwa kemanusian senantiasa menyapa. Setiap sekat hati selalu ada titik bening. Putih bersih tangan kita saling menjabat erat sebagai esensi penyambung silaturahmi. Sungguh mulialah orang yang memuliakan lansia.

Salam berbagi tanpa batas!
Salam ramadan!