Kasus Positif Covid-19 di Majene, Kadinkes Sulbar: Saya Akan Bicara di Waktu yang Tepat

Reporter: Sudirman Syarif

MAJENE, mandarnesia.com — Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene mengonfirmasi kebenaran seorang warganya yang belum lama datang dari luar Sulawesi Barat positif virus corona atau covid-19. Pasien merupakan pelajar yang baru pulang dari Bogor, Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Sulbar dr. Muhammad Alif menyampaikan, hasil itu harus dikonfirmasi ke semua otoritas terkait. Rumah Sakit Wahidin, Pusat atas informasi tersebut untuk bisa dikeluarkan.

Baca:https://mandarnesia.com/2020/03/satu-warga-majene-positif-corona/

“Karena akan menimbulkan mis komunikasi, berbagai persoalan akan muncul lagi. Saya sudah dapat informasi, saya sudah dapat. Tapi ini jangan dulu keluar. Karena saya harus betul-betul tahu masalahnya apa. Karena itu langsung dibacakan keluar, itu kita tidak tahu apa lagi yang akan muncul berikutnya. Jadi kita harus betul-betul, baru kita umumkan,” katanya kepada mandarnesia.com melalui sambungan telepon, Ahad (29/3/2020).

Untuk mengumumkan apakah pasien positif covid-19? Ia menyebut harus mengumpulkan data-data. “Karena ini melelahkan sekali juga, akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru. Sebenarnya bukan cuma itu kita urus.”

“Jadi harus satu kali bicara, bayangkan kalau semua wartawan satu hari saya mau koordinasi. Sama raker, revisi apa semua. Itu banyak sekali. Makannya memang kadang-kadang tidak bisa langsung dijawab saya harus koordinasi. Makanya saya minta saja dukungan tunggu saya akan bicarakan pada saat yang tepat, satu kali saya jawab itu semua sudah koordinasi dengan Majene sekarang,” sambungnya.

Hasil koordinasi dengan otoritas terkait di Majene. Kadis Kesehatan akan mengrimkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk melakukan penutupan surveilans tracking di wilayah tersebut.

Untuk sterilisasi di sekitar kediaman pasien, ia menyampaikan sudah ada tim masing-masing di setiap kabupaten untuk isolasi mandiri.

“Hanya satu ji itu, virus itu tidak kemana-mana masyarakat ini yang ke sana kemari. Justru virus yang datang itu dibawa oleh orang.”

“Jangankan Sulbar, di Jakarta itu terinfeksi buka di dalam, tapi dari luar semua. Semua orang mengawasi dan menjaga dirinya sendiri, isolasi dirinya sendiri di rumah tidak mungkin semua aparat kita akan mampu untuk mengawasi jutaan orang yang bergerak” tutupnya.