Kapolda: Intinya, Seleksi Polri Tidak Ada Bayar-bayar

MAMUJU, mandarnesia.com– Kapolda Sulbar Brigjen Pol Baharudin Djafar menekankan kepada 375 peserta baik calon Polki dan Polwan untuk tidak pecaya dengan calo.

Hal itu disampaikan Kapolda Sulbar ketika mengunjungi para peserta seleksi Polri tingkat Panda Polda Sulbar saat mengikuti ujian tahap kesehatan kedua di Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng
Iman Santoso, Mamuju, Senin (20/5/2019).

“Ini adalah tahap-tahap akhir penerimaan seleksi Polri, sesuai pengalaman sebelumnya akan semakin banyak cara yang akan dilakukan oleh para calo untuk menerkam mangsanya dan begitupun para calon dan orang tua akan sibuk mencari pengurus demi mendapatkan kelulusan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, agar terus mengingat fakta integritas yang telah disepakati bersama demi penerimaan tetap bersih dan transparan. Sehingga, menjadi acuan untuk menggugurkan siapa
saja yang curang.

“Pengalaman lalu iming-iming akan terus dilancarkan oleh calo, bisa merubah nilailah bahkan harus melibatkan nama kapolda maupun pejabat lainnya. Untuk itu jangan pernah percaya calo,” tegas Kapolda Sulbar.

“Kami tidak akan pernah mengecewakan perjuangan adik-adik. Betapa ruginya jika peringkat kalian baik terus dikalahkan oleh peringkat yang tidak baik hanya karena membayar sejumlah uang. Proses seleksi ini akan tetap kami kawal dengan baik agar yang terpilih betul-betul yang berkualitas,” tutur Kapolda.

“Intinya dalam seleksi Polri, tidak ada bayar-bayar. Karena kita terus berupaya pertahankan penerimaan-penerimaan yang bersih sebelumnya. Jika perlu siswa terbaik pada pendidikan di SPN Batua mendatang kembali di raih peserta dari Sulbar,” sambungnya.

“Sekali lagi, saya tekankan bohong kalau ada yang bisa meloloskan kalau bukan karena kemampuan sendiri dari anak-anakku sekalian,” katanya lagi.

Melalui data dari SDM, Kabid Humas AKBP Hj. Mashura menuturkan, tes kesehatan kedua akan dilakukan beberapa ujian tahapan, yaitu Pemeriksaan EKG, Rongsen, Darah dan Tes Kesehatan Jiwa sebagai upaya mewujudkan peserta seleksi yang berkualitas.

Reporter: Busriadi Bustamin