MAMUJU, Mandarnesia.com — Empat kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat mendapat pencapaian Maturitas Impelementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) level 3 setelah melalui proses quality assurance oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI.
Kabupayen Majene menjadi pioner pencapaian tersebut, menyusul Pasangkayu, Mamuju, dan Polewali Mandar.
Sementara Pemprov Sulbar, dan Mamasa masih dalam proses quality assurance capaian maturitas SPIP level tersebut.
Dalam penyampaian Kepala Perwakilan BPKP Sulbar, Arif Adiyanti, untuk Kabupaten Mamuju Tengah belum mencapai maturitas level 3.
“Kelemahan yang masih dijumpai pada pemda yang belum berhasil mengimplementasikan SPIP pada level 3, antara lain belum dilaksanakannya analisis dan identifikasi resiko, evaluasi dan dokumentasi yang baik terhadap sistem pengendalian interen. Selain masih belum efektifnya informasi dan komunikasi,” kata Arif dalam Workshop SPIP di aula Kantor BPKP Sulbar, Rabu, (5/12/2018).
Menurut dia, hal mendasar yang harus diciptakan dalam lingkungan pengendalian berupa penegakan integritas dan nilai etika serta komitmen terhadap kompetensi juga masih memerlukan peningkatan yang serius dalam pencapaian level maturitas yang diinginkan.
“Strategi yang efektif dalam pemantapan SPIP pada pemda, menyusun rencana aksi tidak lanjut penilaian maturitas SPIP. Melakukan self improvement tindak lanjut hasil baselinen penilaian, self assessment secara berkala, menyusun peraturan pimpinan daerah tentang manajemen resiko, menerapkan manajemen resiko sampai tingkat eselon 11 serta mengembangkan SPIP tematik sesuai dengan fokus program kegiatan pemda,” tutupnya.
Reporter: Sudirman Syarif