Oleh Adi Arwan Alimin
INTAN, Fitra, Maival, Rahmat dan Eril aktivis Pojok Baca Hypatia saya lihat menunggu di bawah lampu. Mereka kemudian berjalan ke gerbang yang bersisian dengan Jalan Sultan Hasanuddin, ketika tahu saya mendekat. Ingin menyambut penulis yang datang di bawah siraman gerimis.
Dengan suguhan teh manis, perbincangan dengan anak-anak muda yang gelisah dengan perkembangan literasi di Mamuju ini, lalu mengembang. Awalnya berpusar pada beberapa topik kepenulisan, pentingnya tradisi membaca juga bagaimana membangun fokus hingga sebuah tulisan yang seharusnya lebih mudah dilunas tidak buntu.
Di catatan ini, penulis ingin menggarisbawahi salah satu topik obrolan dengan komunitas muda yang membangun kedai kopi di simpangan empat Ahmad Kirang-Hasanuddin. Yakni, mengenai judul. Pertanyaan yang mengemuka, bagaimana seharusnya berdamai dengan kata ini. Faktanya, ada yang dapat menulis bila memulai judulnya; ada yang lancar meliukkan gagasan tanpa judul lebih dahulu; juga ada yang berganti-ganti judul sementara tulisan belum selesai.
Semalam, penulis ingin memastikan, semua langkah itu dapat ditempuh. Sebab sebuah tulisan yang dianggap selesai atau tuntas bila seluruh gagasan itu telah diterbitkan di media, atau ke publik. Jika masih bergumul di dalam notebook atau laptop dan menjadi bacaan sendiri, karya itu memungkinkan berganti judul bahkan diedit ulang.
Pada dasarnya judul hanyalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain. Ada yang menyebut judul itu sebagai kepala karangan semata. Yang mewakili identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis. Sifatnya menjelaskan diri dan untuk menarik perhatian. Adakalanya judul dibuat sedekat mungkin dengan pembacanya.
Ada pula yang mendefinisikan judul sebagai lukisan singkat suatu artikel, atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Idealnya judul diusahakan tidak lebih dari lima kata, atau sampai tujuh kata. Bila telah menggambarkan isi bahasan fungsi judul telah cukup.
Judul merupakan pertanyaan yang sering diulangi dalam banyak diskusi kepenulisan. Sebuah judul hanya membutuhkan beberapa hal berikut, antara lain: relevan atau bertalian dengan tema; provokatif, atau menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa ingin tahu pembaca; dan singkat. Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat.
Intinya, judul mewakili gambaran singkat dari setiap gagasan. Pembaca yang hendak mengembangkan idenya jangan terjebak pada kerumitan judul, hingga tulisan anda tidak dapat selesai bahkan sebelum dimulai. Secara sederhana judul yang bagus setidaknya menguatkan isi, menangkap perhatian pembaca, dan mampu membedakan objek apa yang tengah digarap.
Penulis beranjak pukul 22.00 dari Pojok Baca menuju sejumlah rekan wartawan yang sedang ngopi di Simboro. Semalam Kota Mamuju lebih cepat lelap mungkin karena usai diguyur hujan. Tapi para punggawa Hypatia masih melek. (*)
Mamuju, 25 September 2017
Ilustrasi : dreamstime.com