MAMUJU, mandarnesia.com — Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat merilis hasil Operasi Ketupat Tahun 2019. Hasilnya, tahun ini angka kecelakaan lulu lintas mengalami penurunan, namun jumlah korban jiwa meninggal bertambah.
Berdasarkan data IRSMS, tahun 2018 kecelakaan lalu lintas berjumlah 21, sementara tahun 2019 jumlah kecelakaan turun drastis hanya terjadi 11 kecelakaan.
Turun 46,61 persen, kecelakaan lalu lintas tak berbanding lurus dengan jumlah korban jiwa yang meninggal. Tahun 2018 korban jiwa meninggal tujuh orang, sementara tahun 2019 bertambah satu, naik menjadi delapan.
Luka berat juga tercatat bertambah satu di tahun 2019. Sementara luka ringan di tahun 2018 35 orang dan 2019 delapan orang. Untuk kerugian material tahun 2018 Rp36.050.00 da. tahun 2019 Rp8.550.000.
Menurut Dirlantas Polda Sulbar Kombes Pol Chiko Ardwiatto, penyebab kecelakaan bermacam-macam, mulai dari faktor manusia, alam, dan kendaraan.
“Faktor manusia kurang adanya pegenalan situasi, etika, mentalitas, kecakapan, dan keterampilan dalam berkendara,” kata Chiko kepada mandarnesia.com dalam konferensi pers di Aula Lantas Polda Sulbar, Senin (17/6/2019).
Faktor lain, kondisi jalan yang tidak baik bergelombang, berlubang, tergenang air, rambu lalu lintas yang tidak jelas, rusak atau bahkan tidak tersedia, kurang atau tidak adanya penerangan, jalan yang melebar, menyempit dan sebaliknya menjadi masalah selanjutnya yang dihadapi Pemudik Lebaran 1440 Hijriah.
Faktor kelengkapan kendaraan juga menjadi pemicu. Perawatan yang kurang dan tidak berkesinambungan, modifikasi yang tidak tepat, tekanan ban yang tidak sesuai, kelengkapan kendaraan yang tidak sesuai standar, kendaraan tanpa spion, lampu tidak terang, rem blong dan lain sebagainya.
Reporter: Sudirman Syarif