Iskandar: Indikator Desa Tertinggal Masih Besar di Sulbar

MAMUJU, mandarnesia.com — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Ir. Iskandar Muda Baharuddin Lopa menyebut desa di Sulawesi Barat sudah lepas dari predikat tertinggal. Hal tersebut disampaikannya setelah sembilan tahun menjabat sebagai DPD.

“Saya telah mengunjungi sekitar 500 desa dan kelurahan di Sulawesi Barat. Sulbar Sudah lepas dari predikat tertinggal tapi indikator-indikator ketertinggalan masih tertinggi,” kata Iskandar kepada wartawan usai Musrembang RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 di Auditorium Lantai IV Kantor Gubernur Sulbar, Selasa (9/4/2019).

“Jadi sebenarnya tadi kita lihat kemiskinan tinggi, pengangguran masih banyak, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih rendah, bukannya hanya di desa di kelurahan juga. Makanya cocok kalau ada dana kelurahan, pas. Walaupun itu cair apa tidak,” sambungnya.

Ia meminta pemerintah daerah fokus dan serius benar-benar dalam perencanaan melihat fakta yang ada di lapangan. Selain itu ia juga mengatakan Sulbar juga tidak memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Makanya di Musrembang ini harus benar-benar. Kok Sulbar nggak dapat KEK? Tahun ini ada lima daerah yang ditetapkan KEK oleh Pemerintah Pusat, Sulbar tidak dapat,” ungkapnya.

Kawasan desa yang tidak ada signal di Sulbar disampaikannya juga masih banyak dan tidak ada perubahan besar. Di Mamasa signal parah, program pempemerintah e-Budgeting, e-Planning, dan e-Katalog mana bisa jalan kalau tidak ada singnal.

Reporter: Sudirman Syarif