Kontributor : Budiman
Irwan (30) anggota PANWAS Kecamatan Wonomulyo Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga berpesan kepada masyarakat bahwa bagi yang berhasil mendapatkan oknum caleg melakukan kecurangan uang (Melakukan Money Politic) maka akan diberi uang sebesar 1,6 juta rupiah. Sumber hadiah tersebut adalah gaji Irwan sebulan sebagai Panwas Kecamatan Wonomulyo, dan jika pelapor ternyata lebih dari satu dua orang maka nominalnya akan dimaksimalkan menjadi Rp. 2 juta rupiah yang kemudian akan dibagi rata.
“Jika uang 2 juta itu ternyata sudah milik pelapor maka tidak berlaku lagi bagi pelapor yang lain sebab, kemampuan kami juga terbatas” tambahnya
Jika ada laporan atau informasi yang masuk di Kantor Panwas Kecamatan Wonomulyo dari berbagai kalangan seperti, masyarakat umum, LSM, dan Caleg itu sendiri. Maka, setelah informasi diterima, mereka selaku pengawas segera melakukan penelusuran terkait informasi yang didapat. Karena informasi tersebut dianggap sebagai informasi awal maka akan diteruskan dengan cara menggali informasi dari masyarakat setempat tanpa sepengetahuan dari “yang bersangkutan”, hal itulah kemudian membuat Irwan berani mengambil tindakan yang juga merupakan pemberian efek jera kepada para pelaku Money Politik jika berhasil tertangkap.
“Terus kalau masalah gaji yang siap saya wakafkan itu, jika kita ingin menghitungnya dari tata nilai maka itu sangat kecil nilainya jika dibandingkan dengan keberhasilan kita dalam memberikan hukuman kepada orang-orang yang mau menciderai arus demokrasi kita, dan itulah yang menjadi alasan dasar mengapa saya berani mewakafkan gaji saya selama sebulan itu” tegasnya.
“Saya sangat ikhlas, bahkan sejak mahasiswa pun kita ini sudah terbiasa kerja bahkan tidak digaji, mengingat saat ini kami sudah dapat kerja dan gaji, mengapa kami tidak siap akan hal itu, tanpa bayaran pun kami siap kerja apalagi jika ada bayaran, kami sudah terbiasa dengan kerja-kerja seperti itu dan senior-senior kami sewaktu kuliah dulu mengatakan bahwa kerja-kerja seperti itu merupakan kerja-kerja nabi” ungkapnya dengan tanpa ada rasa beban dalam hati Irwan jika harus mewakafkan gajinya.
Apa yang dilakukan Irwan tersebut merupakan sikap mulia dan bukan merupakan sebuah ancaman bagi dirinya, melainkan ancaman bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Karena masyarakat mampu melihat pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dan berani membuat laporan demi kemajuan daerahnya dalam 5 tahun ke depan.
“Seandainya pikiran kita sama, maka sebaiknya kita tidak memilih calon yang melakukan Money Politic karena dalam agama pun hal tersebut tidak dibenarkan dan juga jika kita berfikir rasional uang yang digunakan untuk membeli suara rakyat itu dari mana?” tegasnya.
Irwan juga berharap kepada peserta pemilu caleg dan partai politik hendakanya memberikan pendidikan demokrasi yang baik kepada masyarakat.
“Kepada para caleg seharusnya mereka mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pendidikan politik yang baik, dan seharusnya mereka penting menelisik sejarah bagaimana reformasi ini ada, seperti apa perjuangan sehingga Demokrasi ini muncul, seharusnya itu yang menjadi pelajaran besar bagi kita, banyak nyawa jadi korban sehingga proses demokrasi bisa kita nikmati saat ini” tuturnya.
“Untuk pemilih kiranya bisa bijak dalam menentukan pilihan, bukan karena ada intimidasi, uang atau janji-janji, tetapi bagaimana kiranya agar pemilih betul-betul menjejaki calon yang akan diberikan amanah, untuk mewakili rakyat lima tahun ke depan, karena eksistensi legislatif, diharapkan mampu mengawal masyarakat dengan haknya atau wewenang yang dimiliki”tegasnya
Panwas Kecamatan Wonomulyo sebagai penyelenggara pemilu berharap besar kepada masyarakat agar mampu memilih calon yang baik dan layak untuk mewakili aspirasi mereka di kursi Dewan Perwakilan Rakyat.