Institut Hasan Sulur Fokus Integrasi Sistem Informasi Kesehatan

MANDARNESIA.COM, Wonomulyo, – Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi Nomor 288/B/0/2025, Institut Hasan Sulur (IHS) berdiri sebagai penggabungan STMIK Hasan Sulur dan Akper YPPP.

Jelang peresmian IHS, Rektorat IHS menggelar rapat strategis digelar Ahad hari ini (8/6/2025) di Kampus IHS Jl. Gatot Soebroto, dihadiri seluruh pimpinan prodi, dan staf IHS.

“Transformasi ini menjawab kebutuhan SDM unggul di bidang kesehatan berbasis teknologi di Sulawesi Barat secara khusus,” tegas Rektor IHS, Dr. Agusnia Hasan Sulur dalam pembukaan rapat.

Rapat ini menghadirkan pakar nasional Dr. Rian Adi Pamungkas, S.Kep., MNS., PHN. Wakil Rektor Riset dan Inovasi Esa Unggul, Jakarta.

Dr. Rian Adi Pamungkas menyampaikan sejumlah strategi dalam pengembangan riset terintegrasi. “Kolaborasi prodi kesehatan dan teknologi di IHS dapat melahirkan inovasi, ini memerlukan road map yang akan diimplementasikan dalam kurikulum, dan pengembangan sumber daya yang dimiliki,” ujar Rian salah satu alumni Akper YPPP Wonomulyo ini.

IHS saat ini membuka 4 prodi: Sistem Informasi (S1), Teknik Informatika (S1), Keperawatan (D3), dan Administrasi Kesehatan (S1).

Dr. Agusnia mengumumkan fokus IHS pasca transformasi penyatuan sistem akademik STMIK-Akper, antara lain pelatihan dosen, pengembangan institusi IHS lebih masif, dan upaya kerja sama dengan Esa Unggul.

“Bersama mitra strategis, IHS akan menjadi ‘epicentrum’ pendidikan kesehatan-teknologi di Indonesia Timur. Itu sesuai visi dari bapak Hasan Sulur sendiri semasa hidup beliau,” tutup Dr. Agusnia.

Institut Hasan Sulur merupakan lembaga pendidikan tinggi hasil penggabungan STMIK Hasan Sulur dan Akper YPPP, berfokus pada pengembangan SDM kesehatan berbasis teknologi di bawah naungan Yayasan Tomatindo Dilimboro Wonomulyo, Polewali Mandar. (rls/*)