Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Muhammad Idris DP belum memutuskan, apakah akan maju bertarung di Pilkada Majene atau tetap berada di kursi Sekretaris Daerah Sulbar.
Beberpa pertimbangan masih dipikirkan lelaki kelahiran Ulumanda ini. Salah satunya menunggu hasil survei. Apakah ia mempunyai elektabilitas yang cukup untuk maju jadi calon Bupati Pilkada Tahun 2019 di Majene.
“Saya bilang terus terang belum memutuskan. Saya tidak tau apakah nanti akan keputusannya jalan untuk turun atau tidak,” kata Idris kepada mandarnesia.com, Kamis (10/10/2019).
Atensi publik yang mengharapkan Idris maju di Pilkada Majene cukup besar, mantan pejabat LAN RI ini dinilai cocok memimpin Kabupaten Majene yang berlabel sebagai kota pendidikan.
“Atensi publik cukup menarik juga untuk disikapi. Kalau hitungan saya sudah ada delapan partai yang melakukan komunikasi. Jawabannya sementara saya kalkulasi. Tidak bisa mengambil keputusan tanpa kalkulasi, karena ini politik,” jelasnya.
“Kalau survei mengatakan, walaupun anda dihubungi partai, tetapi elektabilitas di bawah dari rata-ratanya itu bisa jadi alasan pengambil keputusan. Atau sebaliknya, misalnya ada survei mengatakan ini lumayan bagus ini bisa juga menjadi dasar keputusan,” sambungannya.
Ya tentu saja survei ini harus dilakukan oleh para profesional kata dia, terutama yang ingin berkontestasi, ingin mengetahui kira-kira lawan politik yang tangguh siapa saja. Dari data itu diambil keputusan.
Menurunnya, Pilkada Majene harus ada kontetasi politik yang ramai. Jika tunggal menjadi tidak ramai. politik dinamis di Majene harus muncul.
“Beberapa partai bahkan datang ke saya, tokoh masyarakat juga menghubungi saya, tokoh pemuda sangat banyak menghubungi saya untuk menanyakan kesiapan ke Majene (Pilkada).