MAMUJU, Mandarnesia.com — Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat (Sekprov) Dr. Muhammad Idris berjanji akan mereformasi tata kelola pemerintah lebih efektif. Hal itu dinilai penting untuk bersaing dengan negara lain, bahkan daerah-daerah yang sudah bicara mengenai efektivitas kinerja ASN.
“Jangan hanya sibuk tetapi tidak efektif bagi rakyatnya. Pasti kita mulai dari disiplin, kalau tidak ada ASN yang disiplin, mati kita. Maka tekanan kita mulai dari sana, tidak ada boleh yang main-main dengan cara kerja, tidak ada yang boleh main main dengan kehadiran kedisiplinan kerja, tidak ada yang boleh main main dengan pengelolaan sumber daya yang terbatas. Tidak ada yang boleh main-main dengan hubungan pusat dengan daerah atau bahkan hubungan dengan provinsi dengan kabupaten, nggak boleh. Itu harus,” kata Idris setelah dilantik menjadi Sekprov di Aula Lantai IV Kantor Gebernur Sulbar, Selasa, (13/11/2018).
Bukan hanya kita, sambung Idris, tapi banyak piranti yang nantinya bakal mengawasi secara langsung maupun tidak langsung, dan sudah banyak unit-unit yang akan mengawasi.
“Saya tinggal mengontrol aja. Siapa aja yang melakukan pelanggaran, akan kita tindak. Kita tidak akan maju-maju kalau membiarkan ASN yang lemah karena tidak disiplin,” ujaranya.
Untuk kedisiplinan ASN, ia menyampaikan akan dibawa kepada minimum tiga hal, pertama, bagaimana perubahan strukturalnya, kemungkinan kita akan berkomunikasi dengan DPRD dan gubernur untuk melakukan perampingan.
Yang kedua, kultural memperbaiki disiplin pegawai. Karena itu yang menjadi permasalahan. Laporan-laporan harus terus tertib dan yang ketiga, digitalisasi. Itu yang akan kita perkuat.
Reporter: Sudirman Syarif