Ibu Agung Hj. Andi Depu : Simbol Perlawanan Rakyat dan Nasionalisme

Perjuangan Ammana Wewang melawan Belanda memang tak mampu mengalahkan secara total, tapi ia mampu menunjukkan pada khalayak tentang heroisme Mandar yang ada dalam dirinya. Ia pantang menyerah. Pada saat mempunyai peluang menyerang ia mengobarkan semangat perang pasukannya. Demikian pula saat ia terdesak dengan pasukannya dipukul mundur oleh pasukan Belanda yang dilengkapi persenjataan modern, ia tetap melakukan perlawanan secara gerilya. Akhir dari perjuangannya tidak pada posisi tunduk pada Belanda, tapi ia ditangkap oleh Belanda dengan sebuah tipu muslihat dari seorang pAndi enghianat yang hanya berpikir sesaat demi kepentingan pribadi. Sampai pada proses persidangannya di Campalagian, lagi-lagi ia menjadi korban dari seorang pa’bicara yang juga tak punya hati nurani. Hukum memang terlalu kuat ketika pejuang berhadapan dengan koalisi penguasa dan pengecut.

Begitulah, pada akhirnya Ammana Wewang harus takluk pada putusan palu sidang dan borgol dari tentara Belanda. Ia dijatuhi hukuman pengasingan ke Pulau Belitung selama 37 tahun lamanya dan diberi gelar anumerta Topole di Balitung. Setelah Andi Depu, langkah selanjutnya adalah Mengusulkan I Calo Ammana Wewang dan lainnya menjadi pahlawan nasional. Sepakat ? (Bersambung).