MAMUJU,mandarnesia.com-Akhir-akhir ini, aplikasi FaceApp mendadak viral. Netizen pengguna Android dan iOS berlomba-lomba memasang aplikasi di hanphone, yang bisa mengubah wajah menjadi tua seketika itu.
Tak ketinggalan, baik pengguna Facebook dan WhatsApp dari Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pun, juga berlomba-lomba memasang dan mengunggah ke akun pribadinya.
Namun ada juga netizen yang enngan mencobanya. Salah satunya warga dari Mamuju, Hikmah. Menurutnya, aplikasi FaceApp salah satu aplikasi yang sudah lama sejak tahun 2017 lalu. Hanya saja baru viral sekarang.
“Malaska juga coba. Jangan sampai foto saya diambil dan disalahgunakan,” kata Hikmah, Jumat (19/7/2019).
Dikutip dari detik.com, memang aplikasi ini mengklaim tidak akan menjual data ke pihak ketiga, tapi ada informasi tertentu yang dibagikan pada mitra pengiklan, tentunya untuk monetisasi. Salah satu masalah yang disorot adalah, FaceApp meminta akses ke semua foto pengguna.
“Untuk membuat FaceApp bekerja, Anda harus memberi izin akses foto Anda, semuanya. Tapi ia juga mendapat akses ke Siri dan Search. Kenapa? Bukan untuk sesuatu yang bagus saya kira. Ia juga punya akses untuk refresh background, jadi bahkan ketika Anda tak menggunakan, aplikasi itu memanfaatkan Anda,” cetus Rob La Gesse, mantan CEO perusahaan cloud Rackspace.
Aspek lain yang dianggap mencemaskan adalah soal di mana data disimpan. Menurut kebijakan privasi FaceApp, informasi pengguna bisa disimpan dan diproses di Amerika Serikat atau negara lain di mana FaceApp berbisnis.
Di sisi lain, karena perusahaannya berbasis di Rusia, wajah pengguna kemungkinan akan dilihat dan diproses di sana. Dan sejauh ini, tidak jelas sejauh apa para pegawai FaceApp bisa mengakses foto-foto yang sudah didaftarkan.
Jelas pula sudah begitu banyak foto dikoleksi oleh FaceApp. Pasalnya menurut App Annie, aplikasi ini sudah didownload lebih dari 100 juta kali di Play Store. Sedangkan di iOS App Store, FaceApp adalah aplikasi ranking atas di 121 negara.
Kekhawatiran itu sampai ke telinga CEO FaceApp, Yaroslav Goncharov. Ia menegaskan bahwa FaceApp melakukan sebagian besar pemrosesan di cloud, terutama di Amazon Web Services dan Google Cloud.
“Kebanyakan foto dihapus dari server kami dalam waktu 48 jam sejak waktu upload,” tandasnya, sembari menambahkan tidak ada data user yang dikirimkan ke Rusia. “Kami juga tidak menjual atau membagikan data dengan pihak ketiga manapun,” tambah Yaroslav.
Foto:detik.com
Reporter : Busriadi Bustamin