MAMUJU, Mandarnesia.com — Wilayah laut di Provinsi Sulawesi Barat mampu memproduksi 1.200 ton ikan per tahun. Sementara produksi perikanan tangkap nelayan Sulbar masih sangat rendah.
Jumlahnya kurang lebih 55.000 ton per tahun atau sekitar 10 persen dari potensi sumber daya ikan lestari yang tersedia.
Letak laut Sulbar di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, dan berada di Selat Makassar tepat pada Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP ) 713. Inilah yang membuat wilayah perairan Sulbar menjadi pilihan strategis dan terbaik untuk lalu lintasan perdagangan laut dunia.
“Jika hasil produksi perikanan seperti itu, maka artinya pemanfaatan potensi itu masing sangat terbatas, itupun disumbangkan di luar wilayah pengelolaan perikanan kita, seperti pada WPP 715 untuk laut Arafuru dan Halmahera serta perairan lombok dan lainnya,” kata Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar, Senin, (5/10/2018).
Pemerintahan Sulbar berencana memperbanyak armada atau kapal penangkap ikan yang besar dan tinggi daya jelajahnya. Juga penerapan dan adopsi ilmu informasi berbasis citra satelit.
“Upaya seperti ini, akan sangat membantu percepatan peningkatan hasil pendapatan dan kesejahteraan nelayan menuju Sulbar yang malaqbi,” ucapnya
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: Terkini.news