MAKASSAR, mandarnesia.com — Warga Sulawesi Barat, khususnya Majene patut berbangga dengan terbangunnya asrama mahasiswa Mandar Tande yang cukup besar di pusat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Asrama tersebut merupakan hasil swadaya warga Mandar, Tande di dalam dan luar Kota Makassar.
Swadaya masyarakat Tande membangun asrama untuk pelajar mahasiswa patut dicontoh. Gedung asrama mahasiswa Tande yang diresmikan itu berada di Jalan Andi Djemma, kota Makassar.
Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris DP yang meresmikan asrama memberikan apresiasi terhadap usaha warga Tande membangun asrama untuk para pelajar dan mahasiswa.
Menurut Dia, upaya himpunan keluarga Tande membangun asrama, model partisipasi masyarakat dalam bidang pembangunan pendidikan yang patut menjadi panutan bagi yang lain.
“Komunitas (warga) lainnya patut mencontoh upaya himpunan keluarga Tande, bagaimana dengan semangat kebersamaan, warga bisa membangun asrama yang tentu tidak sedikit biayanya,” kata Idris, Senin (1/7/2019).
Peresmian gedung asrama juga dihadiri Ketua Himpunan Keluarga Mandar Tande (HIKMAT) Ahmad Asiri, para pengurus HIKMAT dari berbagai daerah, perwakilan Pemkab Majene, serta sejumlah tokoh Mandar, Sulawesi Barat asal Tande di Makassar, di antaranya M. Zikir Sewai.
Ahmad Asiri menjelaskan, gedung asrama yang baru saja diresmikan merupakan renovasi dari asrama sebelumnya di tempat yang sama. Menurut Ahmad, sejak 1976, warga HIKMAT Tande telah memiliki dua asrama mahasiswa di Makassar, selain yang berada di Jalan Andi Djemma satu asrama lainnya berada di jalan Mallengkeri.
Ia mengatakan, pembangunan asrama mahasiswa tersebut belum mendapat bantuan dari pemerintah, baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi.
“Selama ini memang belum ada (bantuan), kami betul-betul secara swadaya, tujuannya tentunya untuk membantu peningkatan kualitas SDM di Majene dan Sulawesi Barat secara umum,” kata Dr. Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan anggaran yang digunakan sampai saat ini untuk membangun asrama mencapai Rp693 juta. Untuk penyelesaian pembangunan asrama, pembangunan aula dan ruang belajar, panitia masih membutuhkan anggaran lebih Rp 500 juta.
Salah seorang mahasiswa HIKMAT, Rahmat yang juga Mahasiswa UNM Makassar, kedua asrama dirasakan sangat membantu studi mahasiswa dari daerah yang melanjutkan pendidikan di Makassar.
“Disamping tidak berbayar, lokasi asrama juga strategis, di pusat kota, mudah mengakses ke banyak kampus,” katanya.
Reporter: Sudirman Syarif