MAMUJU, mandarnesia.com — Hari pertama kerja pasca libur Lebaran 1440 Hijriah, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat Muhammad Idris melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di delapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hasilnya kehadiran pegawai kata Idris cukup memuaskan.
“Pantauan ini bagus kehadiran pegawai tadi. Akumulasinya saya belum dapat keseluruhan OPD, tapi delapan dinas ini saya anggap hasilnya bagus. Artinya jumlah orang yang tidak hadir berkantor itu memang cukup kecil, yang bolos tidak ada cuman hanya cuti menikah dan melahirkan,” kata Idris kepada wartawan usai melakukan Sidak, Senin (10/6/2019).
Sidak yang dilakukan usai upacara hanya menemukan satu pengawai yang terlambat dan telah dilakukan identifikasi. Jumlah kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dikirim ke Command Centre Kementerian PANRB.
“Kita harus melaporkan ke Jakarta per hari ini. Jam dua belas ini laporan dari Sulbar harus sudah sampai ke sana. Berapa pejabat, berapa pegawai dan seterusnya,” jelasnya.
Ke depan Idris menginginkan kedisiplinan ASN harus ditingkatkan tidak boleh dibuat-buat lagi. Dijelaskannya sebetulnya budaya Sidak enggak cocok, yang ingin dibangun budaya muncul atas kesadaran pegawai, bagaimana dia datang melaksanakan tugasnya. Itu yang penting, Sidak kan hanya sekedar menunaikan tugas pusat.
“Kalau sering Sidak itu berarti masih bermasalah kepegawaian kita dan tidak menyelesaikan masalah walaupun itu menjadi instrumen pengawasan yang terbaik. Jadi harus dipisahkan, tekanan pada pengawasan apakah semua laporan yang masuk betul adanya karena ini kan sudah ada laporan OPD, saya hanya melakukan pengecekan,” sambungnya.
Ke depan harus kita bangun memang kedisiplinan tutup Idris, lebih berat dari membangun arteri.
Reporter: Sudirman Syarif