Laporan: Naim Irmayani
Polewali, Mandarnesia.com — Pedagang takjil Ramadan mengeluhkan harga sembako yang mencekik masyarakat menengah ke bawah. Harga standar pun menyesuaikan agar produk jualannya tetap dijangkau warga.
Para pedagang musiman yang berjualan di Pasar Sentral Polewali memang selalu bersyukur, setidaknya kali ini. Pandemi tidak lagi mengancam berbagai aktivitas luar untuk sekedar bertemu orang lain, bersosialisasi, berkunjung atau melakukan wirausaha seperti berjualan takjil dan lauk untuk berbuka dan sahur.
Bagi masyarakat sekitar, sangat terbantu adanya pasar Ramadan, pilihan makanan beragam, tentu dengan harga masih terbilang stabil.
“Jika naik pun, harga masih naik kisaran Rp. 500 sampai Rp.1000. Jualan begini cari berkahnya juga, bantu ibu-ibu di rumah yang tidak kuat memasak selama Ramadan,” sebut Nur Asia, seorang penjual yang berbagi kisah kepada mandarnesia.com, Senin (11/4/2022).
Sepanjang jalur dua Jalan Pemuda Sentral Pekkabata, terdapat puluhan tenda terpasang yang memudahkan penjual dan memberi kenyamanan bagi masyarakat melakukan transaksi jual beli. Meski memanfaatkan separuh jalan, kawasan yang memang merupakan wilayah padat aktivitas jual beli ini tidak menjadi daerah macet karena masyarakat yang berbelanja. Kendaraan di parkir sedikit jauh dari area tersebut. (*)