Gaya Blusukan Risma Kunjungi Korban Gempa di Malunda

Menteri Tri Rismaharini berkunjung ke Majene (Foto: Sudirman Syarif)
Menteri Tri Rismaharini berkunjung ke Majene (Foto: Sudirman Syarif)

Reporter: Sudirman Syarif

MALUNDA, mandarnesia.com —  Menteri Sosial Tri Rismaharini mendarat di Lapangan Tasinara Malunda, menggunakan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Kamis (28/1/2021). Risma mengunjungi korban gempa dan tanah longsor di Desa Sulai Kecamatan Ulumanda bersama dua menteri lainnya.

Keduanya adalah, Menterian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menumpang helikopter yang diawaki dua warga negara asing itu.

Kembali dari meninjau warga di pengungsian Desa Sulai, bus pariwisata yang ditumpangi tiga menteri itu, bersama Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar, mendadak berhenti di depan posko pengungsian Bukit Tinggi Malunda. Titik ini menjadi posko induk untuk korban bencana alam di Kecamatan Malunda.

Penumpang bus itu lalu turun, Muhadjir Effendy dan Bintang Puspayoga menuju sebuah tenda yang diikuti rombongan. Berbeda dengan Mantan Walikota Surabaya ini, ia menuju ke sebuah titik kerumunan anak-anak pengungsi.

Ia lalu menyapa para korban, dan membangikan masker. “Ayo sini nak, pakai maskek.” Satu persatu anak-anak yang tak mengenal dirinya itu menghampiri, dan menyambut tangan Risma yang mengulurkan tangan memberikan masker.

Beberapa orang dewasa juga mendapatkan masker yang dibagikan Risma sebelum menuju pulang. Tiba di Lapangan Tasinara Malunda, Muhadjir Effendy yang terlihat tergesa-gesa menuju helikopter, Risma masih sempat memenuhi permintaan warga yang menunggunya di tribun untuk berfoto.

Risma dan rombongan kurang dari satu jam berada di Malunda lalu kembali ke Mamuju. Pantauan mandanesia.com, Risma mengenakan baju batik, jaket berwarna hitam dan jilbab berwarna coklat khas Risma. Terlihat pula Risma memakai maker secara dobel. Masker pertama menutup mulut dan hidungnya, lalu masker jenis N95 terpasang menutup masker bedah.

Selain itu sarung tangan berwarna hitam juga terpasang di kedua tangannya. Sarung tangan itu kemudian dilepasnya saat menuju pulang, sebelum naik ke Helikopter milik BNPB.