MANDARNESIA.COM, Polewali — Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Polewali Mandar, Sulawesi Barat, bergerak cepat setelah resmi terbentuk. Hanya sebulan sejak kelahirannya, FLP Polman langsung menggelar Training of Writing and Recruitment (ToWR) dan sukses melahirkan calon-calon penulis kreatif dari berbagai latar belakang.
Kegiatan berlangsung di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Polewali Mandar, Minggu, 30 November 2025, dan diikuti 20 peserta sejak awal hingga sesi terakhir.
Ketua FLP Cabang Polman dalam sambutannya menyampaikan harapan agar ToWR menjadi pemantik bagi lahirnya penulis-penulis muda yang berakar pada kearifan lokal Mandar.
“Kolaborasi berbagai pihak sangat dibutuhkan agar penguatan literasi di daerah bisa berjalan maksimal. Tema Sibaliparriq kami angkat agar peserta sadar bahwa literasi mesti tumbuh sejak dari keluarga,” ujarnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Polewali Mandar, A. Mahadiana Djabbar, yang hadir sekaligus membuka acara, memberikan apresiasi penuh. Ia menegaskan bahwa literasi adalah tanggung jawab bersama, dan dinas siap menjadi mitra strategis bagi komunitas literasi mana pun.
“Kami terbuka untuk semua komunitas yang punya gebrakan kreatif. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas kita bersama,” kata Mahadiana.
Ketua FLP Wilayah Sulawesi Barat, Khalil Nurul Islam, turut menegaskan bahwa FLP merupakan wadah kaderisasi penulis bernuansa islami, namun tetap inklusif bagi peserta nonmuslim.
“Meski bernuansa keislaman, FLP membuka ruang seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin belajar menulis. Perbedaan bukan penghalang untuk bertumbuh,” ujarnya.
Sebelum ToWR, kegiatan diawali dengan Seminar Literasi bertajuk “Literasi Berbasis Kearifan Lokal Sibaliparriq di Tengah Gempuran Media Sosial.” Program ini akan dilanjutkan dengan bedah karya sebagai output nyata dari proses pelatihan, sekaligus langkah awal FLP Polman memperkuat eckosistem literasi di daerah. (rls/flp/*)









