Laporan : Naim Irmayani
POLEWALI, Mandarnesia.com — Focus Grup Discusion (FGD) Saeyyang Pattuqduq menuju warisan budaya dunia diadakan di Gedung pola kantor bupati Kabupaten Polewali Mandar, Selasa (24/5/2022).
Acara ini diselenggarakan untuk menyamakan persepsi dan menyatukan semangat mendorong Saeyyang Pattuqduq menjadi warisan budaya tak benda.
Acara dimulai dengan menampilkan tari tuqduq kumbaq yang dibawakan oleh Komunitas Tari Laut Biru Polewali Mandar. Selanjutnya pembacaan doa yang dipimpin oleh Dr. Ahmad Sewang, M. Ag. Acara FGD dibuka oleh Wakil Bupati Polewali Mandar, M. Natsir Rahmat.
Diskusi tersebut dihadiri Dr. Itje Khodijah, Ketua Harian Komite Nasional Indonesia Untuk Unesco bersama rombongan, para budayawan, praktisi, OPD, akademisi, seniman, dan umum meskipun jumlahnya terbatas.
Itje Khodijah menjelaskan proses FGD ini masih tahap awal, masih panjang perjalanan untuk mencapai status warisan dunia. “Syarat-syarat harus dibuat sesuai dengan permintaan, secepatnya bentuk tim untuk mempercepat pengerjaan beberapa hal seperti naskah akademik, riset untuk mendukung juga penting melibatkan banyak sektor, tambahnya.” (wm/*)