Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat mencatat ekonomi Sulawesi Barat Tahun 2019 tumbuh 5,66 persen. Sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 12,54 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran lembaga non profit yang melayani rumah tangga sebesar 8,69 persen.
Wajah ekonomi Sulbar di triwulan IV-2019 jika dibandingkan triwulan di tahun sebelumnya tumbuh sebesar 6,37 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi sebesar 12,47 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi sebesar 12,47 yang terjadi pada lapangan usaha informasi dan komunikasi. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor dengan nilai sebesar 8,27 persen.
Meskipun begitu, capaian itu masih jauh dari target pertumbuhan ekonomi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Barat 7 persen. Kepala BPS Sulbar Win Risal mengatakan targetnya 7 persen itu masih jauh.
“Kita tidak bicara rasional tidak rasional (Target RPJMD). Tentunya Pemerintah Daerah dan target itu, ada sesuatu yang ingin dicapai. Saya yakin pasang angka begitu, agar ukurannya lebih agaknya (greget), supaya bisa berjalan dengan angka segitu, umpannya harus laris,” katanya kepada mandarnesia.com dinkantor, Rabu (5/2/2020).
Ia menjelaskan, karena melihat situasi yang tercapai hanya di capai 5,66 persen. Karena sektor-sektor besar seperti pertanian, industri. “Kalau kita lihat pertumbuhannya tidak tinggi, sekitar 34 persen. Yang tinggi kan disektor informasi dan komunikasi.”
“Tapi itu kan kontribusinya kecil, masih kecil, di sini juga ternyata pertumbuhannya tidak tinggi. Ini yang perlu mungkin sektor-sektor ini yang saya sebut lima besar, pertanian, industri, kontruksi, perdagangan, itu harus di push, ibaratnya harus didorong, kalau didorong secara luar biasa bukan biasa-biasa,” tutupnya.