Citizen : Muhammad Tasrif HMI Makassar
MAKASSAR-Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pumuda Pelajar Mahasiswa Indonesia Mandar Majene (DPP IPPMIMM) menggelar kajian bertemakan, Agama dan Keindonesiaan Telaah Kritis Atas Fenomena Keagamaan dan Politik di Indonesian yang dibawakan oleh Koordinator Gusdurian Sulawesi-Selatan, Fadlan. Kegiatan ini diselenggarakan di Sekretariat DPP IPPMIMM Jalan Toa Daeng III, Makassar, Sulawesi-Selatan.
Presiden DPP IPPMIMM, Hirjayadi mengatakan, pihaknya sengaja mengangkat tema sentral yang sesuai dengan kondisi kekinian. Agar teman-teman mahasiswa dapat mengetahui dan menambah wawasan terkait politik dan agama yang terjadi sekarang ini.
“Fenomena agama dan politik yang ada di Indonesia sangat perlu tuk dipahami khususnya bagi kalangan mahasiswa, harus mampu membedakan antara praktik keagamaan dan politik,” kata Hirjayadi.
Menurutnya, agama dan politik sekarang ini hampir tidak bisa dibedakan, sehingga diharapkan kepada teman-teman kritis melihat fenomena ini.
“Kini agama telah tercederai. Praktik politisasi agama sebagai salah satu contoh. Yang kerap terjadi di sekeliling kita yang menjadikan agama sebagai kendaraan untuk kepentingan tertentu. Jika kemudian terus dibiarkan maka akan berpotensi buruk terhadap kemajemukan, yang kita rawat selama ini dengan menjunjung tinggi nilai keharmonisan dan perdamaian,” tuturnya.
Dirinya mengharapkan, mahasiswa Majene mempunyai pemahaman tersebut, karena dapat membahayakan daerah Sulawesi Barat, khususnya di Kabupaten Majene.
“Sulbar merupakan miniatur Indonesia yang di dalamnya juga cukup beragam, maka sangat perlu bagi pelajar atau mahasiswa Sulbar, khususnya kader IPPMIMM untuk memiliki pemahaman terhadap fenomena keagamaan dan politik, jangan sampai sentimen keagamaan juga berkembang. Dan itu bahaya bagi daerah kita,” harapnya.
#Citizen