Reporter: Sudirmam Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Mamuju Sulfakri melakukan pertemuan dengan Bupati Mamuju Habsi Wahid, Kamis (23/1) malam.
“Semalam kami melakukan pertemuan dengan Bupati Mamuju. Sejak pagi kami sudah dikonfirmasi salah satu pengurus Partai Nasdem, Hatta Kainang, dan katanya kami diundang beliau Habsi Wahid,” katanya, Jumat (24/1/2020).
Pertemuan berlangsung sekit sejam, Bupati mengklarifikasi ketidak hadirannya pada saat DPC Gerindra melakukan penjaringan, meski demikian Bupati Mamuju juga mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan pendaftar pada saat DPD Gerindra membuka penjaringan.
Sulfakri menyampaikan, Bupati juga mempertanyakan mekanisme, jika pihaknya tidak mendaftar di DPC Gerindra namun ia melakukan pendaftaran melalui DPD. “Saya bilang itu sama saja. Karena seharusnya kami sudah menutup penjaringan, tetapi saat Rapimnas ada perintah dari DPP, penjaringan sampai 25 Oktober 2019, sehingga DPD mengambil inisiatif.”
“Baru-baru ini kami kedatangan perwakilan Koordinator Provinsi (Korprov) Partai Gerindra ke Mamuju untuk mengambil beberapa laporan, salah satu laporan yang diambil terkait penjaringan Pilkada. Khusus untuk penjaringan Pilkada itu ada dua. Laporan DPC dan DPD. Dan ada empat kandidat yang sudah dilaporkan melalui Korprov, yaitu DPC melaporkan Sutina dan H. Damris, sementara DPD itu melaporkan hasil penjaringan yaitu Habsi Wahid dan Eko,” sambungnya.
Sulfakri mengakui bahwa pada pertemuan tersebut memang ada upaya membicarakan koalisi di Pilkada Mamuju. Di mana koalisi sudah melewati persoalan teknis. Ada dua nama yang santer betul-betul akan maju di Pilkada Mamuju, antara Habsi dan Sutinah, kedua-duanya sudah terlapor ke DPP Gerindra.
Saat ditanya, jika ada klaim sepihak bahwa Partai Besutan Prabowo Subianto ini sudah mengunci koalisi di Pilkada Mamuju, Sulfakri mengaku belum ada. “Sampai sejauh ini belum ada rekomendasi yang terbit, dari situ kita bisa melihat belum ada arah yang jelas kemana koalis Partai Gerindra,” tegas Sulfakri.
“Merespon bahwa selama ini kami banyak membangun komunikasi dengan Sutinah dan orang-orangnya itukan kami diajak, artinya, kami di Gerindra sangat terbuka. hanya saja keputusan terakhir itu ada di DPP. Gerindra ini sangat menghormati keputusan DPP, sehingga kami belum menentukan sikap sebelum adanya rekomendasi terbit,” tutupnya.