POLEWALI, — Snorclean pungut sampah di dasar laut dan sepanjang pantai bahari Polewali disambut baik warga sekitar Pantai Bahari, Kelurahan Polewali, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat. Minggu, 04/10/2020.
Sabri (40) warga sekitar Pantai Bahari Polewali sangat mengapresiasi kegiataN yang dihezlat oleh sejumlah komunitas pecinta lingkungan di Polewali Mandar. Menurutnya kegiatan seperti itu sangat jarang dilakukan, bahkan menurut Sabri ini baru pertama kali seingat Dia di Pantai Bahari.
“Kita warga di sini senang sekali kalau ada kegiatan begini. Karena ini juga membuat masyarakat dan pengunjung pantai bisa sadar untuk tidak buang sampah sembarangan” ungkap Sabri.
“Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin dilaksanakan di Pantai Bahari karena masyarakat juga senang kalau ada kegiatan di sini.” tambahnya.
Sementara itu Nurmadina salah seorang pengunjung Pantai Bahari Polewali bersama teman sebanyanya, lagi asyik bermain di Pantai Bahari juga mendukung kegiatan tersebut. Menurutnya, jika dilihat dari atas saja Pantai Bahari sudah lumayan bersih, apalagi setiap pagi memang ada petugas kebersihan di pantai tersebut.
“Kalau dilihat sih pantai ini sudah bersih. Ternyata banyak sampah di dalam laut kita tidak tau.” Kata Nurmadina.
Dengan adanya kegiatan Snorclean pantai di dasar laut ternyata ada berbagai jenis sampah tersembunyi di dasar laut Pantai Bahari.
Putra Ardiansyah Ketua Laut Biru selaku pelaksana kegiatan yang bekerja bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan (DLHK) Kabupaten Polewali Mandar serta beberapa komunitas lainnya menyebutkan bahwa kebanyakan sampah yang berhasil dikumpul dari dasar laut merupakan sampah pengungujung Pantai Bahari dan warga sekitar.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya sedotan plastik dan kemasan plastik lainnya seperti kemasan air mineral dan sejenisnya.
“Besar kemungkinan ini sampah pengunjung jika dilihat dari jenisnya. Karena sepanjang pantai ini semuanya penjual” sebut Putra.
“Sengaja dibuat kegiatan seperti ini agar masyarakat tahu bahwa pantai yang terlihat indah belum tentu seindah apa yang ada di dasar laut, dan hari ini terbukti ternya banyak sampah di dasar lautnya. Secara tidak langsung sampah ini juga akan menghambat kelangsungan hidup biota laut seperti ikan dan kepiting” tambah Putra, lelaki yang pernah mewakili Indoenesia di Norwegia dalam kegiatan Indonesian Youth Marine Debris Summit.
Putra Ardiansaya adalah putra dari Muhtar, S.P, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Sulawesi Barat mewakili Indonesia pada Konferensi Kelautan tingkat dunia di Norwegia bersama lima peserta lainnya dan masuk kategori the best action project pada tahun 2019.
Selain pungut sampah, kegiatan ini juga memberikan edukasi pada masyarakat,pengunjung dan pelajar akan bahaya sampah. Serta pada malam harinya dilakukan pemutaran film dokumentar tentang bahaya yang diakibatkan sampah.
Komunitas yang tergabung dalam aksi bersih pantai tersebut adalah, Sahabat Penyu, Sahabat Alam, Littoral, PPNI, Rumah Zakat, Asosiasi Pariwisata Polman, Bank Sampah dan sejumlah sekolah Adiwiyata Polman serta Pemerintah setempat.