Serial komedi terbaru dari Hulu, “Deli Boys”, mengisahkan dua kakak-beradik laki-laki yang harus menangani bisnis narkoba mendiang ayah mereka yang selama ini berkedok toserba. Yang menarik, kisah ini berlatar keluarga Amerika keturunan Asia Selatan yang kerap digambarkan sebagai minoritas teladan.
Abdullah Saeed mengaku, ia tak punya niatan untuk membuat serial komedi penuh terobosan ketika menulis “Deli Boys” pada 2019. Ia hanya berharap bisa diterima bekerja sebagai staf penulis, ketika beralih profesi dari wartawan ke penulis skenario. (“Tidak ada yang membeli film dokumenter saya,” ujarnya, berseloroh.)
Kala itu, ia baru ikut menulis skenario sebuah film panjang, akan tetapi merasa perlu menunjukkan suaranya sendiri.
Saeed menulis cerita yang mewakili seluruh komunitasnya tanpa beban. Ia memutuskan untuk membuat naskah cerita yang ringan.
“Saya tidak merasa tertekan karena saya tidak berpikir cerita ini akan menjadi sebuah serial televisi. Waktu itu saya berpikir, ‘Terserah saja lah, yang jelas saya rasa cerita ini lucu,’” ujar penulis Amerika keturunan Pakistan itu.
Naskah “Deli Boys” kemudian sampai ke tangan penulis sekaligus produser TV Jenni Konner (“Girls”) dan Nora Silver (“Single Drunk Female”). Keduanya tidak saja ingin mempekerjakan Saeed, tapi juga mengembangkan naskah pilot berdurasi setengah jam itu dan memproduksinya.
“Naskahnya sangat unik, sangat lucu dan segar, dan belum pernah ada yang seperti itu di dunia ini,” kata Konner. Ia kemudian mengajak pengarah utama acara Michelle Nader (“2 Broke Girls”).
Serial komedi orisinal Hulu dengan 10 episode yang dipersembahkan Onyx Collective itu dibintangi Saagar Shaikh (“Ms. Marvel”), Asif Ali (“WandaVision”) dan Poorna Jagannathan.
“Deli Boys”, yang mulai ditayangkan Kamis, 6 Maret 2025, mengisahkan dua kakak beradik Amerika keturunan Pakistan bernama Raj dan Mir, yang diperankan oleh Shaikh dan Ali. Mereka kehilangan gaya hidup yang serba nyaman setelah ayah mereka (Iqbal Theba), seorang pengusaha toserba sukses, meninggal mendadak karena kecelakaan ketika bermain golf.
Raj dan Mir kini harus bekerja sama untuk mengambil alih bisnis keluarga tersebut. Namun, tak lama kemudian, mereka terjebak dalam masalah besar ketika menemukan fakta bahwa toko-toko tersebut hanyalah kedok untuk distribusi kokain.
Saeed, yang biasa meliput berita seputar musik, ganja dan narkoba, mengaku terinspirasi oleh “cerita-cerita yang belum terbukti kebenarannya tentang penyamaran dan penyelundupan” yang didengarnya selama bertahun-tahun.
“Itu semua mitos,” ujarnya mengenai cerita-ceita yang tidak pernah bisa ia tulis ketika menjadi wartawan. “Tapi dalam acara ini, kami bisa meminjam semua cerita itu, kan? Makanya jadi ada elemen cerita tentang penyamaran, tentang bagaimana kita membungkus dan memindahkan narkoba dalam serial komedi ini.”

Karakter kakak beradik dalam serial komedi ini bertolak-belakang. Mereka harus menemukan jati diri selagi menghadapi dunia bawah tanah penyelundupan narkoba. Raj digambarkan cuek, mengandalkan ganja, dukun pribadi dan penampilan menarik untuk menjalani hidup. Sedangkan Mir adalah anak teladan yang kaku dan berusaha keras untuk membuat ayahnya bangga.
“Rasanya menyenangkan ketika akhirnya, untuk pertama kalinya, memainkan karakter yang tidak sempurna, bukan karakter minoritas teladan,” ungkap Saagar Shaikh, pemeran karakter Raj.
“Spektrum untuk acara orang kulit putih dimulai dari acara seperti “Full House” hingga “It’s Always Sunny.” Nah, seperti mereka, kami bukan sebuah monolit. Kami punya beragam cerita. Kami punya nilai yang berbeda dari rumah ke rumah. Kami punya budaya yang berbeda dari rumah ke rumah. Tapi kita jarang melihat adanya nuansa-nuansa itu.”
Bagi Asif Ali, memerankan karakter Mir adalah sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan.
“Ini benar-benar lebih dari sekadar sebuah eksplorasi tentang seperti apa rasanya menjadi orang Asia Selatan,” ungkap Ali. “Ini sesuatu yang belum pernah saya lihat di komunitas kami. Ini komedi gila yang nyata.”
Poorna Jagannathan memainkan sosok perempuan bernama Lucky yang menjadi tangan kanan ayah Raj dan Mir. Ia dengan cepat membimbing kedua pemuda itu dalam upaya menyelamatkan bisnis narkoba keluarga yang kian merosot. Menurut Jagannathan, Lucky awalnya ditulis sebagai karakter laki-laki, hingga Saeed kemudian disarankan menggubah naskahnya dan mengubah dua karakter dalam cerita itu dari laki-laki menjadi perempuan.
“Ia manis, penyayang dan penuh perhatian, lalu adegan berikutnya adalah ia menembak kepala seseorang,” tutur Jagannathan. “Dan saya rasa perpaduan itu sangat lucu.”
Aktor lain yang terlibat antara lain Alfie Fuller (“The Marvelous Mrs. Maisel”) dan Brian George, wajah yang tidak asing bagi penggemar “Seinfeld” dan “The Big Bang Theory.”
Saeed dan Konner berharap serial itu akan dibintangi lebih banyak bintang tamu aktor Asia Selatan dalam musim-musim berikutnya.
“Ada banyak orang yang sangat ingin kami ajak kolaborasi,” kata Konner.
“Dan untuk masing-masing dari mereka, kini kami menetapkan di antara kami bahwa mereka harus memainkan karakter yang berseberangan dengan karakter mereka biasanya,” pungkas Saeed. [rd/ka]