Laporan: Wahyudi
ADA yang pernah dengar film Basri dan Salma in Never-Ending Comedy? Film pendek buah tangan sutradara Khozy Rizal dengan produser John Badalu menjadi satu-satunya film pendek dari Asia dan pertama dari Indonesia yang masuk official selection. Lalu berkompetisi di festival film bergengsi tahunan yang diselenggarakan di Cannes, Prancis.
Dilansir dari mediaindonesia.com menyebutkan bahwa film ini diproduksi di Makassar dengan melibatkan pemain dan kru Makassar serta disponsori oleh Singapore International Film Festival melalui Southeast Asian Short Film Grant. Menurut Khozy, ide awal film ketiganya ini datang dari kekagumannya pada odong-odong. “Visual odong-odong yang vibran dan sangat menggemaskan itu lalu saya putuskan untuk dijadikan medium bercerita tentang bagaimana keluarga modern Indonesia dengan lapisan-lapisan menarik di dalamnya,” ungkap Khozy.
Namun apakah pembaca mandarnesia.com tahu bahwa pemeran Basri dalam film tersebut adalah pemuda asal Polewali Mandar yang beralamat di Jalan Masjid Jami, lorong 6 No. 2, Polewali. Dia bernama lengkap Arham Rizki Saputra, kelahiran Bone 29 tahun silam.
Temannya memanggilnya “Aaan” tapi dia menyebut ke mandarnesia.com “panggil Arham saja kak?” ucapnya melalui pesan pendek WhatsApp Selasa, 30 Mei 2022.
Saat berbincang melalui aplikasi WA tersebut di Perancis sedang pukul 11:25 Siang. “Assalamualaikum kak, hari ini sampai pukul 5 sore saya tidak ada ji kegiatan. Sekarang masih 11:25 siang.” Sebut Arham kepada mandarnesia.com.
Arham yang menempuh pendidikan dasar di SDN 005 Polewali dan tak terduga rupanya dia adalah alumni Santri Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash. Kampus Hijau yang berada di Desa Lampoko, Kecamatan Campalagian.
“Tapi saya lulus SMA di SMA 3, pindah pas kelas 3,” jelasnya.