Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat belum memiliki data luas dan titik Kebakarang Hutan dan Lahan (Karhutla) Wilayah Sulbar.
Kepala Dinas BPBD Sulbar Darno Majid hanya memegang surat dari BNPB RI adanya dua kabupaten yang rawan kebakaran, yaitu Kabupaten Polewali Mandar dan Majene.
“Kami sudah melakukan koordinasi hal di atas namun demikian (Data kebakaran). Tetap kami sampaikan ke semua kabupaten agar melakukan kesiapsiagaan, dengan aktif sosialisasi ke masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan,” kata Darno kepada mandarnesia.com, Kamis (19/9/2019).
Dinas Kehutanan Sulbar menyebut terjadi kebakaran sebanyak 30 kali di Wilayah Sulbar. Luasan lahan secara total sekitar 36 hektare.
“Yang paling besar di Mateng tepatnya di kebun sawit yang luasnya 20 hektare,” kata Kepala Dinas Kehutanan Subar Fakhruddin kepada wartawan.
Dia menyebut Sulbar saat ini sudah masuk kategori siaga darurat Karhutla. Selama 2019, sudah terjadi kebakaran sebanyak 30 kali kebakaran.
“Majene sudah enam kali kebakaran lahan, Mapilli delapan kali, Mamasa delapan kali, Mamuju enam kali. Mateng dua kali di kebun sawit luas kebakaran 20 hekatre dan Pasangkayu belum ada, meski ada potensi gambut di daerah itu,” jelasnya.
Data Dinas Kehutanan, berbeda jauh dengan jumlah kebakaran yang sebenarnya terjadi di Kabupaten Majene. Berdasarkan data yang disampaikan Polres Majene, sejak 5 Agustus hingga 17 September 2019 terjadi 31 karhutla hanya di Majene.
Jumlah ini berdasarkan kebakaran yang berhasil dipantau kepolisian.
Foto: FB al nanar nack sulbar