Tatalaksana Gizi Kurang dalam Konteks Covid-19
Krisis COVID-19 kemungkinan akan semakin memperburuk kerentanan anak-anak dengan gizi kurang. Terlepas dari tantangan terkait kapasitas dalam fasilitas kesehatan dan pembatasan dalam pergerakan sumberdaya, mempertahankan layanan perawatan untuk ibu dan anak dengan gizi kurang harus diprioritaskan bersamaan dengan perlindungan anak-anak yang rentan dan kelompok populasi lain yang berisiko gizi kurang, termasuk orang yang berusia lanjut dan orang sakit. Pertimbangan untuk pencegahan dan pengelolaan gizi kurang pada anak15 dan ibu adalah:
- Perlindungan, promosi dan dukungan pemberian makanan yang sesuai dan aman untuk semua anak yang disusui dan tidak disusui selama dan setelah sakit, dengan standar kebersihan untuk ibu (lihat pedoman di atas).
- Kepatuhan yang tinggi terhadap tindakan kebersihan dan kesehatan yang direkomendasikan harus diperhatikan di bangsal rawat inap yang memberikan pengobatan untuk anak-anak yang gizi kurag dengan komplikasi medis, misalnya dengan membatasi kontak dengan banyak petugas kesehatan, ruang fisik minimal dua meter di antara tempat tidur dan mengurangi kunjungan anggota keluarga.
- Mengintensifkan produk atau formula gizi penting (F75/ F100, RUTF, makanan yang dibawa pulang, makanan difortifikasi, Pemberian Makanan Tambahan/ PMT, dll.) Dan memastikan terjaminnya pasokan obat-obatan rutin di tingkat pusat, di fasilitas kesehatan dan di tingkat masyarakat dalam mengantisipasi gangguan rantai pasokan.
- Mengurangi frekuensi kunjungan lanjutan ke fasilitas layanan kesehatan menjadi sebulan sekali untuk balita gizi buruk tanpa komplikasi dengan meningkatkan ransum yang dapat dibawa pulang dari aspek gizi (jika semua layanan ditangguhkan, pertimbangkan distribusi hingga 8 minggu). Kapan saja memungkinkan, berikan semua perawatan untuk gizi buruk tanpa komplikasi di masyarakat (anak-anak, ibu dan orang tua) melalui kader dan petugas Kesehatan, atau platform berbasis masyarakat lainnya. Langkah-langkah untuk mengurangi keramaian harus diperhatikan saat pelaksanaan.
- Bila terjadi kerawanan pangan, sangat penting untuk melindungi anak-anak yang rentan, ibu hamil dan menyusui agar tidak mengalami kekurangan gizi dengan meningkatkan distribusi makanan bergizi yang difortifikasi khusus, terutama bagi anak-anak di bawah usia dua tahun untuk melengkapi makanan pendamping yang disediakan di rumah, serta untuk ibu hamil dan menyusui dengan memberikan sistem perlindungan sosial (seperti juga disebutkan di Bagian tentang Akses dan Konsumsi Makanan Sehat).
Pemberian Suplemen Gizi Mikro Untuk Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Remaja Putri, dan Anak-Anak
Zat gizi mikro (vitamin dan mineral) sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Selain itu, zat gizi mikro juga memiliki peran penting dalam mencegah penyakit dengan meningkatkan sistem imun di dalam tubuh. Pola makan yang sehat (lihat penjelasan sebelumnya/di atas) merupakan sumber yang sangat baik untuk vitamin dan mineral. Namun, penguatan intervensi pemberian suplemen gizi mikro masih sangat dibutuhkan terutama untuk populasi yang beresiko tinggi mengalami defisiensi zat gizi mikro. Defisiensi (kekurangan) zat gizi mikro telah diketahui sebagai masalah kesehatan masyarakat, di antaranya kekurangan yodium, Vitamin A, zat besi dan asam folat. Kekurangan zat gizi mikro adalah ancaman utama bagi kesehatan terutama untuk anak-anak, remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui, orang yang lanjut usia, dan orang sakit. Selama masa krisis ini, kelompok yang paling rentan tersebut dapat mengalami kekurangan zat gizi mikro, disebabkan karena kurangnya asupan dan adanya kendala dalam program pemberian suplemen zat gizi mikro untuk ibu hamil, serta Vitamin A dan bubuk multivitamin (Multiple Micronutrient Powders/MNPs) untuk anak-anak. Dalam situasi COVID-19, berikut adalah hal-hal yang direkomendasikan:
- Melanjutkan Program Pencegahan dan Pengendalian Kekurangan Zat Gizi Mikro sebisa mungkin, termasuk pemberian suplemen untuk ibu hamil dan menyusui setiap kunjungan selama kehamilan (Antenatal Care/ANC) dan setelah melahirkan (Postnatal Care/PNC), pemberian tablet tambah darah (TTD) mingguan kepada remaja putri yang didistribusikan di sekolah (jika sekolah tutup, Puskesmas perlu menyediakan TTD atau remaja putri dapat membeli TTD secara mandiri ke apotek), serta Vitamin A dan Bubuk multivitamin (MNPs) ke setiap anak saat imunisasi atau kunjungan ke Posyandu/Puskesmas. Persediaan tambahan suplemen tersebut harus didistribusikan kepada ibu, remaja putri, dan anak-anak untuk mengurangi frekuensi kunjungan, jika dimungkinkan. Keputusan untuk melakukan distribusi suplemen zat gizi mikro tersebut secara rutin tetap harus memperhatikan kebijakan dari pemerintah daerah untuk menjaga jarak aman, kondisi sistem Pelayanan Kesehatan, status daerah dan mengantisipasi status daerah dalam penyebaran virus SARS-CoV-2 (apakah masuk ke dalam klasifikasi tidak ada kasus, penyebaran sporadis, penyebaran menurut klaster, atau penyebaran sudah sedemikian rupa di tengah masyarakat hingga tidak diketahui lagi sumbernya), dan faktor-faktor lain seperti demografi penduduk dan pola mitigasi. Anjuran ini sesuai dengan arahan dari WHO dalam mempertimbangkan pelaksanaan imunisasi rutin16,17. Rantai pasokan suplemen zat gizi mikro harus terus tetap terjaga dan sudah termasuk persiapan proses pendistribusian.
- Mendukung pengobatan dan perawatan pasien dengan gejala klinis defisiensi zat gizi mikro ditunjukkan dengan adanya fasilitas pelayanan kesehatan yang masih melanjutkan intervensi di mana saja selama kondisi memungkinkan, hal ini merupakan intervensi yang sangat penting. Contohnya, tetap menyediakan tablet tambah darah/zat besi untuk ibu hamil yang anemia dan kalsium untuk para ibu hamil yang menunjukkan gejala hipertensi.
- Menggunakan metode alternatif lain untuk distribusi juga perlu dipertimbangkan jika pelayanan tetap bisa dilaksanakan dalam keadaan yang aman dengan tetap mempertahankan jarak dan tindakan pencegahan penularan infeksi yang dianjurkan, dilengkapi dengan perlengkapan yang memadai sebagai bagian dari tindakan pencegahan tersebut.
- Pelaksanaan kampanye tentang zat gizi mikro secara luas (seperti Vitamin A Supplementation/VAS dan obat cacing) harus dihentikan sementara. Sebagai gantinya, distribusi rutin Vitamin A harus tetap terlaksana bersamaan dengan pelayanan kesehatan rutin yang tetap beroperasi (seperti imunisasi rutin, pelayanan gizi buruk, dll).
- Pemerintah harus merencanakan kesempatan yang paling dini untuk pemulihan dan intensifikasi distribusi vitamin A secara massal setelah kondisinya memungkinkan dan Pemerintah pusat disarankan dapat memberi informasi jika kampanye dan distribusi rutin vitamin A sudah dapat dilanjutkan kembali.
- Saat ini tercatat bahwa tidak ada bukti efektivitas dari pemberian Vitamin A dosis tinggi terhadap COVID-19 atau mengurangi tingkat keparahan penyakit pada anak-anak dan orang dewasa18.
Footnonet
3 UNICEF messages on healthy eating during the COVID-19 pandemic: https://www.unicef.org/eap/how-eat-well-while- staying-home
4 FAO. Maintaining a healthy diet during the COVID-19 pandemic: http://www.fao.org/documents/card/en/c/ca8380en
5 WFP. Food for thought: 7 tips on keeping a healthy diet in the face of coronavirus: The ‘Grows, Gos and Nos’ — advice from WFP nutritionists on dos and don’ts of eating in quarantine. https://insight.wfp.org/food-for-thought-7-tips-on-keeping-a-healthy-diet-in-the-face-of-coronavirus-7fab7f06177
6 WHO. Food and nutrition tips during self quarantine www.euro.who.int/en/health-topics/health- emergencies/coronavirus-covid-19/novel-coronavirus-2019-ncov-technical-guidance/food-and-nutrition-tips-during-self- quarantine
7 WHO. Healthy diet. https://www.who.int/behealthy/healthy-diet
8 FAO. Dietary guidelines www.fao.org/nutrition/education/food-dietary-guidelines/en/
9 WHO. Take steps for better health https://www.who.int/behealthy
10 UNICEF, Global Nutrition Cluster, Global Technical Assistance Mechanism for Nutrition. Infant & young child feeding in the context of COVID-19. Brief No. 2 (v1, March 30th, 2020) https://mcusercontent.com/fb1d9aabd6c823bef179830e9/files/ffa9cdc1-17de-4829-9712-16abe85c2808/IYCF_Programming_in_the_context_of_COVID_19_30_March_2020.pdf
11 WHO. Home care for patients with suspected COVID infection. Interim Guidance, 17 March 2020. https://www.who.int/publications-detail/home-care-for-patients-with-suspected-novel-coronavirus-(ncov)-infection- presenting-with-mild-symptoms-and-management-of-contacts
12 Emergency Nutrition Network. Initial literature search results on breastmilk, breastfeeding and pregnancy-related to COVID-19. March 23 2020. https://www.ennonline.net/breastmilkbreastfeedingpregnancycovid19
13 ENN/IFE Core Group. Operational Guidance on Infant Feeding in Emergencies (OG-IFE) version 3.0. 2017. https://www.ennonline.net/operationalguidance-v3-2017
14 WHO Rational use of personal protective equipment (PPE) for coronavirus disease (COVID-19): interim guidance, 19 March 2020. https://apps.who.int/iris/handle/10665/331498
15 UNICEF, Global Nutrition Cluster, Global Technical Assistance Mechanism for Nutrition. Management of child wasting in the context of COVID-19. Brief No.1 (v1, March 27th, 2020) https://mcusercontent.com/fb1d9aabd6c823bef179830e9/files/ed7b4963-8c06-4c19-936b- e2dfc1bfb45c/Wasting_Programming_COVID19_Brief_27_March_For_distribution.pdf
16 WHO. Guiding principles for immunization activities during the COVID-19 pandemic Interim guidance, 26 March 2020 https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331590/WHO-2019-nCoV-immunization_services-2020.1-eng.pdf
17 WHO. COVID-19: Operational guidance for maintaining essential health services during an outbreak. 25 March 2020 https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technical-guidance/maintaining-essential-health- services-and-systems
18 GAVA. GAVA Consensus Statement on vitamin A supplementation delivered through mass campaigns and routine delivery in the context of the COVID-19 pandemic. 7 April 2020. http://www.gava.org/content/user_files/2020/04/GAVA- Consensus-Statement-VAS-in-the-context-of-COVID-19-v.20200407.pdf
Tanggal Penerbitan : 14 Mei 2020
Foto : wix.com
Dari serial tulisan : Pernyataan Bersama FAO, IFAD, UNFPA, WFP, WHO, dan UNICEF tentang Ketahanan Pangan dan Gizi Dalam Konteks Pandemi COVID-19 di Indonesia.