Penulis : FAO, IFAD, UNFPA, WFP, WHO and UNICEF
Akses dan Konsumsi Makanan Sehat
Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang sangat signifikan pada kehidupan keluarga di Indonesia. Sekitar 3 juta orang kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian mereka, anak-anak tidak lagi dapat mengakses program pemberian makanan bergizi untuk anak sekolah dan beberapa keluarga berjuang untuk membeli makanan yang biasa mereka konsumsi. Orang-orang harus menghabiskan lebih banyak waktu di rumah dan mungkin akan terjadi perubahan konsumsi makan menjadi kurang beragam, serta meningkatnya konsumsi makanan olahan dan berkurangnya konsumsi makanan bergizi, termasuk buah-buahan dan sayuran segar. Keadaan saat ini dapat memperburuk situasi yang sebelumnya telah dihadapi banyak keluarga dalam mengakses makanan berkualitas yang terjangkau. Sistem dan rantai pasokan pangan saat ini terganggu karena pembatasan sosial.
Mengkonsumsi makanan yang seimbang, beragam, bergizi, termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, dan sumber pangan hewani merupakan salah satu cara penting untuk meningkatkan kesehatan, gizi, dan menjaga sistem kekebalan tubuh. Untuk mencapai hal ini, sistem pangan memerlukan dukungan dan rantai pasokan harus terus memasok pangan yang cukup, meminimalkan pemborosan makanan dan memastikan semua orang, terutama kelompok yang rentan, dapat mengakses makanan yang cukup dari sisi jumlah dan kualitas, serta aman dan terjangkau.
Penting juga untuk menyampaikan pesan yang jelas tentang pentingnya mengkonsumsi makanan sehat dan perlunya membatasi makanan yang berkontribusi terhadap kelebihan berat badan dan obesitas serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular, masalah gigi, dan kesehatan jangka panjang yang buruk. Rekomendasi tersebut meliputi:
- Memastikan stabilitas pasokan pangan dengan mendukung petani kecil untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung pergerakan rantai pasokan pangan, dan mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan melalui penyediaan jaring pengaman peningkatan produktivitas dan mengurangi kerugian setelah panen dan penyimpanan untuk meningkatkan persediaan pangan. Meminimalisir hambatan dan memperkuat jaringan rantai pasar lokal dan domestik sehingga dapat dengan mudah menghubungkan petani/ produsen kecil ke pasar.
- Mendukung orang-orang yang berada dalam kelompok rentan untuk mengakses makanan bergizi, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Demikian juga untuk rumah tangga yang tidak mampu membeli makanan bergizi karena kehilangan pekerjaan/ mata pencaharian. Dukungan dapat diberikan melalui perlindungan sosial dan program di masyarakat. Pemberian pangan yang tinggi lemak, garam dan gula, yang masuk dalam bantuan pangan, harus dihindari.
- Memberikan informasi yang akurat tentang bagaimana tetap mengkonsumsi makanan sehat untuk semua lapisan masyarakat, terutama anak-anak, ibu hamil dan menyusui, orang berusia lanjut, dan orang sakit. Informasi tersebut harus dipromosikan dan dikomunikasikan secara luas, dengan fokus pada saluran multi-media3,4,5. Mengkonsumsi makanan sehat berdasarkan rekomendasi WHO6,7 dan pedoman gizi seimbang8 adalah cara penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kekebalan tubuh serta kesehatan dalam jangka panjang. Makan sehat artinya mengkonsumsi makanan bergizi, seimbang, beragam, termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, dan pangan hewani. Tidak ada bukti bahwa makanan tertentu atau suplemen makanan memberikan perlindungan terhadap COVID-19, tetapi zat gizi mikro tertentu dapat berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh (lihat bagian tentang suplementasi zat gizi mikro di bawah). Selain dengan menghindari makanan yang tinggi garam, gula, dan lemak (tinggi GGL) serta menjaga pola makan yang sehat, mencegah kelebihan berat badan, dan risiko penyakit tidak menular.
- Tidak ada bukti sampai saat ini virus yang menyebabkan COVID-19 dapat ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan. Dengan demikian, aman untuk mengkonsumsi makanan pokok sumber karbohidrat, buah-buahan, sayuran, produk susu, kacang-kacangan, daging, ikan, dan telur dengan mempraktikkan langkah-langkah keamanan pangan dan menerapkan prinsip-prinsip kebersihan makanan.
- Mempromosikan standar kebersihan makanan termasuk mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan dan menangani makanan.
- Mempromosikan dan mengkomunikasikan faktor-faktor dan gaya hidup yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuh. Diantaranya yaitu menghindari rokok dan alkohol berlebihan, berolahraga sesering mungkin, mengurangi perilaku tidak aktif, dan cukup tidur9.