Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menyampaikan, Sulbar masuk dalam wilayah patahan rawan terjadi gempa. Sajak Tahun 2002 bencana terus mengalami peningkatan hingga Tahun 2019.
Terjadi lima kali tsunami besar di Sulawesi sejak Tahun 1815 hingga 1969 berdasarkan pemetaan NOAA. BNPB juga menyampaikan tsunami pada Tahun 1815 terjadi akibat gempa aktivitas gunung api sehingga tidak ada magnitudenya.
Sementara Gempa besar dalam kurung waktu di Pulau Sulawesi, terjadi di Pulau Togean, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah dengan magnitude 7,8 Tahun 1968.
“Pengurangan dampak bencana bisa dilakukan dengan pencegahan, mitigasi bencana, kesiapsiagaan dan peningkatan kapasitas,” katanya saat menyampaikan materi di Aula Lantai IV Kantor Gubernur Sulbar, Kamis (21/11/2019).
BNPB sebagian memperoleh data kebencanaan di Belanda “Kita tidak tahu kapan gempa terjadi. Karena belum ada alat yang bisa mendeteksi. Kalau tsunami sudah banyak alatnya,” tutupnya.