Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat drg Asran memastikan tak ada vaksin kadaluarsa di Sulawesi Barat, seperti yang terjadi di beberapa provinsi lain.
“Tidak ada kadaluarsa. Yang ada yang tidak terpakai, karena tidak terlalu penuh dosisnya, itu dari sananya memang begitu,” katanya kepada mandarnesia.com, Kamis (18/11/2021) malam.
Vaksin yang tidak terpakai akan dilaporkan kembali oleh Dinkes Sulbar ke pusat. Pemerintah daerah tidak punya wewenang untuk memusnahkan vaksin tersebut.
Adapun untuk capaian vaksinasi di setiap kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat masih bervasiasi. Kabupaten Mamuju misalnya memiliki capaian vaksin paling tinggi di Sulbar. Berbeda dengan Kabupaten Polewali Mandar yang paling rendah.
“Bervariasi setiap kabupaten masih ada kepala tiga. Mamuju paling tinggi dan yang paling rendah Kabupaten Polewali Mandar,” ungkapnya.
Ia pun meminta agar semua waspada dengan varian baru Covid-19 yang kembali mewabah di luar negeri. “Harus waspada, kemudian lakukan treking dengan baik, kemudian vaksinasi. Vaksinasi merupakan jawaban dari pemutusan penularan, kalau orang tervaksin tidak gampang tertular.”
“Kalau sebagian penduduk sudah divaksin, berarti penularan minimum.
Sulbar sebetulnya ada di level satu, tapi kita masih punya vaksinasi masih rendah,” tutupnya.
Foto Ilustrasi: Kemenkes.go.id