Oleh: Sudirman Syarif
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menjatuhak pilihan lokasi ibu kota baru terletak di dua kabupaten di Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara.
Dua kabupaten yang memiliki sumber minyak melimpah ini sedang menjadi perhatian publik. Kenapa Jokowi memilih Kalimantan Timur?
Alasannya, bencana alam yang kecil, letak Kalimantan Timur yang berada di tengah-tengah Indonesia, infrastruktur yang lengkap, dan 180 ribu hektar lahan telah dikuasai Pemerintah.
Jutaan urbanisasi ke Kalimantan Timur akan terjadi dekade ini, Namun tahuka anda bahwa Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara H. Abdul Gafur Mas’ud memiliki ikatan emosianal yang kuat dengan masyarakat Mandar.
Pria kelahiran 7 Desember 1987, H. Abdul Gafur Mas’ud menjabat Bupati Penajam Paser Utara periode 2018-2023. Ia Lahir di Kampung Baru, Balikpapan Barat, Balikpapan, Kalimantan Timur, sebuah daerah yang ditinggali banyak orang Mandar yang merantau ke Pulau Borneo, masyarakat di sana biasa menyebutnya sebagai Kampung Mandar.
Bapak dari Abdul Gafur Mas’ud bernama H. Mas’ud dan Ibunya Hj. Syarifah Ruwaidah Alqadri, keduanya merupakan warga asli Kecamatan Malunda, Majene, Sulawesi Barat yang telah merantau puluhan tahun di Kalimantan.
H. Abdul Gafur Mas’ud merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara, ia memiliki seorang istri, bernama Hj. Risna yang berasal dari Jenebora, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pasangan ini dikarunia 5 orang anak laki-laki yaitu Muhammad Varos Algaris, Muhammad Radja Faqih Algaris, Muhammad Pangeran Rafi Saddan Algaris, Muhammad Khaisar Ali Ka’bah Mas’ud Algaris, Muhammad Kholifa Abdul Latif Khusain Algaris.
Anggota DPRD Sulbar Saharia dan Hasanuddin Mas’ud yang maju sebagai Calon Wakil Gubenur mendampingi Salim S Mengga merupakan saudara kandungnya.
Bersama saudara-saudarnya, Abdul Gafur Mas’ud masih sering mengunjungi sepupu-sepupunya di Lingkungan Banua, Kecamatan Malunda.
Bapak dari ibunya merupakan pembawa ajaran Islam di Tanah Tasinara Malunda, Mayarakat lebih akrab menyebutnya sebagai Pukkali Malunda atau K. H. Muhammad Husain.
Diolah dari berbagai sumber.
Foto: Wikipedia