BPSDM Sulbar-LAN RI Gelar Workshop Champion Innovation

MAMUJU, Mandarnesia.com — Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI bekerjasama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan Workshop Champion Innovation terkait Program Prioritas Nasional 2018, di Lantai III kantor Gubernur Sulbar.

Deputi Inovasi LAN RI, Tri Widodo, menyampaikan program tersebut dinilai sangat strategis. Bukan hanya pelatihan biasa. Tetapi orientasinya bagaimana peserta bisa melakukan akselerasi perubahan dan inovasi di lingkungan OPD lingkup Sulbar maupun di kabupaten.

“Olehnya kami sangat memohon kesungguhan para peserta dalam mengikuti kegiatan ini,” kata Tri Widodo dalam acara tersebut, Rabu (31/10/2018).

Agenda tersebut merupakan program pengkaderan agen-agen perubahan. Peserta dibentuk menjadi agen-agen perubahan dengan diberikan pelatihan yang sifatnya bukan hanya terkait pengetahuan. Tetapi lebih kepada bagaimana peserta mampu melakukan pendampingan dan fasilitasi kepada OPD.

“Jadi melalui workshop ini kita ingin menyiapkan peserta sebagai agen perubahan yang menjadi tempat orang bertanya terkait menciptakan inovasi. Kalian harus mempunyai peran spesifik untuk mampu menjalankan tugas sebagai agen perubahan,” sebutnya.

[Best_Wordpress_Gallery id=”6″ gal_title=”BPSDM”]

Dikatakan pula, Champion Innovation merupakan salah satu program prioritas Nasional. Tahun 2014 merupakan tonggak kebangkitan inovasi sektor publik atau inovasi daerah. Mengapa demikian? Karena 2014 lahir UU Pemerintahan Daerah dimana ada satu bab khusus yang mengamanatkan pemerintah daerah untuk berinovasi.

“Kalau kita melihat UU sebelumnya, tidak ada yang mengamanatkan daerah untuk berinovasi. Namun, sejak 2014 daerah diamanatkan untuk berinovasi. Begitu pentingnya melakukan inovasi. Sehingga di dalam buku RPJM disebutkan 131 kali kata inovasi yang diulang-ulang. Itu menunjukkan betapa RPJM Nasional itu meminta kita untuk serius melakukan inovasi. Dan program inovasi di dalam RPJM itu tersebar di dalam prioritas bidang pembangunan,” sambungnya.

Nawa Cita keenam juga menyebutkan bahwa inovasi wajib dilakukan untuk mencipatakan koneksitas ekonomi antara desa dan kota untuk membangun daya saing daerah. Dan Nawacita kedelapan disebutkan, membangun karakter kepribadian bangsa dengan menciptakan iklim inovasi di dalam pekerjaan kita.

“Jadi spirit untuk berinovasi semakin dipertegas kembali. Setiap OPD harus berinovasi. Apabila tidak melakukan inovasi, maka jika terjadi penataan kelembagaan, maka organisasi/OPD tersebut dinyatakan sebagai organisasi yang tidak relevan lagi. Sehingga organisasi yang tidak melakukan inovasi direkomendasikan untuk dilakukan peleburan atau penghapusan,’ ujarnya.

Wakil Gubernur Sulbar Hj. Enny Anggreni Anwar mengatakan, dalam berbagai hasil penelitian dan laporan keberhasilan pembangunan pemerintah daerah, faktor utama yang mendorong peningkatan daya saing daerah adalah inovasi. Sebagai daerah yang belum memaksimalkan inovasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, Pemda Sulbar perlu melaksanakan sejumlah program dan kegiatan inovasi.

“Inisiatif inovasi dapat diawali di tingkat OPD dan ASN sebagai pelopor, penggerak dan teladan inovasi daerah. Dari permasalahan itulah sehingga Sulbar ditetapkan menjadi daerah pelaksana kegiatan Workshop Champion Innovation. Saya harapkan melalui workhsop dapat melahirkan kader penggerak atau fasilitator laboratorium inovas,” jelasnya.

Reporter: Sudirman Syarif