Laporan: Karmila Bakri, Polewali
AHMAD Mubaroq bocah malang berusia 2,5 tahun. Terlahir dari pasangan Aco (ayah) dan Naima (ibu). Anak bungsu dari enam bersaudara ini harus menanggung beban penyakit, usia di mana pada umumnya teman-teman sebayanya bermain.
Bocah malang ini menjadi terbatas bergerak karena cacat fisik yang dideritanya, saat ditemui di kediaman Jl. Gatot Subroto, Lingkungan BTN Stadion, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar.
Ahmad Mubaroq tanpa lubang anus, bibir sumbing, saluran air seni tidak berfungsi. Kedua kakinya juga tidak berfungsi normal untuk berjalan, ini dideritanya sejak lahir. Ia pernah sekali menjalani operasi saat berusia dua bulan, operasi pembuatan saluran pembuangan BAB sementara. Operasi di RSUD Polman tahun 2016.
Bermodalkan kartu BPJS, operasi berhasil dijalani, namun kadang orangtuanya harus membeli obat luar dengan resep dokter. Hal ini yang membutuhkan biaya, obat di luar dari tanggungan BPJS. Jelang usia setahun, ibu Ahmad koordinasi ke dokter untuk menindaklanjuti pengobatan. Saat itu dokter menyarankan agar Ahmad Mubaroq segera dirujuk ke Makassar untuk tahapan pengobatan lanjutan.
Tetapi orangtuanya tak berani merujuk lantaran tidak mempunyai biaya. Modal BPJS rupanya tidak cukup untuk membiayai pengobatan anaknya.
“Mana lagi biaya hidup ana’u, tidak mampuki tori, namandapa’ dimanaki uang?” tutur ibu Ahmad Mubaroq.
Dengan alasan inilah sehingga proses pengobatan terhenti. Kini usia Ahmad Mubaroq dua tahun lima bulan. Harapan terbesar kedua orangtuanya, anaknya segera melanjutkan proses pengobatan di Makassar. Namun asa itu hanyalah sebuah semangat. Ayah Ahmad Mubaroq sebagai tulang punggung keluarga, bekerja sebagai penambang pasir di sungai. Jika cuaca baik penghasilan sehari hanya mampu diterima sebesar Rp.60.000 per hari. Bila cuaca buruk seperti saat musim hujan tiba, maka yang didapat sama sekali tidak ada. Ibu Ahmad Mubaroq juga tidak bisa bekerja membantu kebutuhan keluarga karena harus setiap saat menjaga anaknya.
Mereka berharap adanya bantuan dari dermawan agar sanggup membawa anaknya ke Makassar.