mandarnesia.com — Tiga kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat menjadi target proyek nasional Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia untuk pelayanan stunting 2018.
Ditemui wartawan, setelah selesai melaksanakan peresmian pojok kependudukan dan kuliah umum di Poltekkes Mamuju, Sekertaris Utama BKKBN RI, Nofrijal mengatakan, kasus stunting semua ada di Indonesia, tapi ada yang diprioritaskan.
“Provinsi Sulbar memang daerah baru dengan jangkauan pelayanannya perlu kita tingkatkan. Dan proyek stunting, untuk Sulbar dilakukan di tiga kabupaten,” kata Nofrijal kepada mandarnesia.com, Rabu (28/2/2018).
Tiga kabupaten tersebut, Mamuju, Polewali Mandar, dan Mamasa.
Pria lulusan master of counseling and guidance di New Mexico Highlands University ini menyebut, pembahasan stunting sangat menarik karena dibekali para pakar, lembaga swadaya masyarakat untuk program-program yang langsung pada masyarakat.
“Tahun ini ada 100 kabupaten di Indonesia, setiap kabupaten ada 10 desa, jadi 1000 desa untuk tahun 2018. Tahun 2019 dikembangkan lagi, artinya semua daerah tertinggal dari daerah yang jauh dari jangkauan itu dilakukan upaya khusus untuk menanggulangi stunting,” tutupnya.
Stunting sendiri disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.
Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak. Dan menyebabkan penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa.
Reporter: Sudirman Syarif