ALU – Komunitas Bengkel Seni Tettembulo (Bestem) yang terletak di Desa Mombi, Kecamatan Alu, Polewali Mandar, mampu berkarya selama lima tahun, meskipun tak memiliki finansial yang memadai. Bestem lahir tahun 2012 silam.
Komunitas yang menolak kontaminasi politik praktis ini, didominasi berbagai usia. Mulai dari pelajar, mahasiswa, pemuda, kepala keluarga termasuk yang telah berusia senja. Mereka menyatu dalam ikatan persaudaraan atas kecintaan terhadap seni. Sebuah rumah panggung di sisi jalan menuju Petoosang, Alu dijadikan sekretariat.
Asri (70) salah satu sastrawan Mandar yang menjadi tetua Bestem, mengaku bangga, dengan komunitas yang tumbuh di tengah beragamnya tantangan dan fenomena sosial.
Sementara itu, Ketua Bestem Nursal, berharap kepada pelaku seni dan pegiat budaya yang ada di Sulawesi Barat, bisa berkunjung ke tempatnya, sekaligus memberi sharing pengetahuan.
“Kami ini orang desa, kami butuh guru untuk belajar. Semoga orang-orang seperti kak Adi Arwan, sudi mampir di tempat kami dan berbagi ilmu kepada kami,” katanya kepada mandarnesia.com, Jumat (13/10/2017).
Jumat siang hingga jelang sore, budayawan Mandar, aqba Tammalele tampak bersama Adi Arwan Alimin hadir dalam diskusi panjang mengenai pengembangan seni-budaya di Sekretariat Bestem art. Tak ada spanduk bak agenda formal yang terpasang, namun antusias personil Bestem tidak kalah hebatnya.
Beberapa karya atau hasil proses kreatif komunitas ini ditayangkan. Bestem juga tercatat telah hadir dalam even Festival Sungai Mandar, dan Pesona Cakkuriri.
#SudirmanSyarif