MAJENE – Tiga bulan berlalu, upah buruh yang dijanjikan pemborong pengerjaan pagar pemakaman di Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Majene belum dibayarkan.
Kepala tukang, Sudarmin, yang mempekerjakan 10 orang kuli bangunan, saat mengadu kepada mandarnesia.com, mengaku akan melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib.
“Saya telah dijanji selama tiga kali, dan janji terakhir akan dibayarkan pada bulan November bulan ini. Saya tidak mau lagi dibohongi,” jelas Sudarmin yang terlihat sedikit emosional pada saat bercerita, Ahad, (19/11/2017).
Beberapa kali, dirinya bersama teman kerjanya mendatangi rumah pemborong yang terletak di Desa Deking, Kecamatan Malunda, namun pemborong yang sering disapa Opa, tidak berada di rumah.
Menurut istrinya, yang bernama Hj Rahma, Opa sudah beberapa minggu ini tidak berada di rumah. Ia mengatakan, dana anggaran pembangunan pagar pemakaman tersebut belum dicairkan, sehingga pihak tukang dan kuli belum dapat dibayar.
Proyek tersebut diduga berasal dari anggaran aspirasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene. Hj Rahma juga berjanji akan membayar upah tukang jika dana itu telah dicarikan.
#SudirmanSyarif