Bedah Buku, Syahrir: Malaqbiq Dicibir, Karena Kasus Korupsi

Bedah Buku, Syahrir: Malaqbiq Dicibir, Karena Kasus Korupsi -

TINAMBUNG – Sambil memegang baju kemeja panjang kotak-kotaknya, Syahrir Hamdani salah satu tokoh utama pembentukan Provinsi Sulawesi Barat, menceritakan kesedihannya melihat Sulbar yang sedang dirundung masalah kasus korupsi.

“Teman-teman di Makassar mencibir kita, mereka bertanya, mana Sulbar yang disebut Malaqbiq?” Kata Syahrir dalam bedah buku “Jejak Dua Lelaki” yang dilaksanakan di Sekretariat Pusat Kegiatan Guru (PKG) Paud Kecamatan Tinambung, Polewali Mandar, Kamis, (9/11/2017).

Matanya nanar, memperjelas gambaran kemarahan bercampur kesedihan. “Karir dosen di Unhas saya korbankan demi mendirikan Provinsi Sulbar. Karena melihat pada saat itu terjadi kesenjangan antara wilayah selatan dengan barat meski satu Provinsi Sulawesi Selatan.”

Ia menilai, kata malaqbiq yang pertama kali dicetuskan oleh Husni Djamaluddin, telah tergadai oleh perilaku wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat yang kini disandung dugaan korupsi.

Bedah buku yang dilaksanakan di Tinambung, jelas Syahrir bukan bicara siap perjuangan dan siapa yang bukan pejuang. Bukan hanya ini pejuang Sulbar yang ada di buku tersebut, tapi masih ada ribuan pejuang lain yang belum tertulis.

Bedah buku “Jejak Dua Lelaki” dalam Perjuangan Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat, bertema Membaca Sejarah Membaca Keteladanan juga dihadiri penulisnya, Adi Arwan Alimin.

Adi mengatakan, buku yang berkisah sejarah Sulbar tersebut otentikasinya masih sangat kuat karena tokohnya masih hidup.

“Saya hanya medium untuk menjadikannya bacaan,” Kata Adi yang sedang menyusun buku kedua Syahrir Hamdani.

#SudirmanSyarif