[perfectpullquote align=”full” bordertop=”false” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””]PALU — Video pengusiran yang diduga dilakukan Kepala Bapeda Sulawesi Tengah Prof. Dr. Patta Tope terhadap relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berposko di halaman Kantor Bapeda Sulawesi Tengah menuai kecaman.[/perfectpullquote]
Dalam video yang beredar luas di media sosial, pengusiran tersebut dilakukan karena beberapa laptop di kantor tersebut dinyatakan hilang.
Video tersebut sontak membuat warganet meradang dan menghujat Kepala Bapeda Sulteng.
Dalam grup FB Info Kota Palu, masyarakat mengaku sangat terbantu dengan keberadaan tanggap darurat yang berada di posko tersebut.
“Kami masyarakat Palu lebih memilih kepala Bapeda yang pergi dari Tanah Kaili dari pada relawan…,” tulis pemilik akun facebook Tri Putra Ladjinta, Rabu (10/10/2018). Status tersebut telah mendapat 1.148 like dan 176 komentar.
Sementara pemilik akun facebook Meisyin Sari mengajak masyarakat Kota Palu untuk melindungi relawan yang sudah jauh-jauh datang membantu.
“Saya mahasiswi UNTAD menghimbau kepada seluruh relawan yang datang dari luar daerah jangan hiraukan kata-kata yang hanya sepihak yang mengatakan kalian pencuri. Saya meneteskan air mata membaca berita itu. Kalian dituduh pencuri, Tuhan Maha Tahu bahwa kalian adalah malaikat-malaikat yang diutus Tuhan untuk Kami. Khususnya di Kota Palu,” tulis Meisyin yang juga mendapat respon positif oleh warganet.
Dikutip dari Kabar Siang TV One, Kepala Bapeda Sulteng mengelak melakukan pengusiran terhdapat relawan.
“Tidak Ada. Tetapi pengaturan dan relokasi tempat relawan atau dipindahkan ke halaman kantor BPBD agar memudahkan koordinasi dan halaman kantor Bappeda akan dibersihkan dan digunakan untuk apel ASN,” sebutnya.
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: Bang jo jo