Reporter : Busriadi Bustamin
MAMUJU,mandarnesia.com–Pasca banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatam Kalukku, Jumat (3/9/2021), pihak BPBD Mamuju dan Transmigrasi Sulawesi Barat langsung melakukan langkah-langkah penanganan bagi korban yang terdampak.
Di Desa Sondoang Kecamatan Kalukku, ada empat dusun yang mengalami korban banjir. Dusun Kasso, Rantedango, Salukaha, dan Dusun Palado.
“Yang paling parah ini hampir ratalah. Kalau persoalan akses ini yang parah ini di Dusun Kasso. Aksesnya dia melewati jembatan gantung, sementara jembatan gantung putus. Sementara kami benahi di sini,” kata Plt. BPBD Mamuju Muh. Taslim melalui saluran hanphone, Sabtu (4/9/2021).
“Untuk kerusakan ini, yang final 231 KK sementara jumlah jiwa lebih 400. Kalau jumlah rumah kami berdasrakan jumlah KK,” sambungnya.
Sejauh ini, kata Taslim, sudah melakukan langkah-langkah penanganan. Bahkan dari bantuan sembako dari relawan-relawan sudah mulai tersalur.
“Kemudian ada juga dari Tagana, BPBD, dan pemadam juga ikut dalam penanganan ini. Intinya penanganan hari ini korelasinya teman-teman bagus sekali. Satu komando. Insya Allah penangananannya bagus ini. Dan pemulihannya Insya Allah bisa cepat,” ucapnya.
Selain itu, pihak BPBD Mamuju telah membangun dua tenda bagi pengungsi dan empat tenda untuk famili. “Rencana kami pasang kembali ini tenda. Letak Tenda posko ini di Dusun Salukaha,” jelasnya.
Untuk penanganan di Marano, UPT Desa Sinyonyoi Tim BPBD hari ini akan menuju lokasi. Karena untuk menuju akses ke Marano harus gunakan kendaraan khusus. “Longsor itu kalau di Marano,” katanya.
Sementara itu, Kadis Transmigrasi Sulbar Ibrahim menyampaikan, pasca longsor yang terjadi di UPT Sinyonyi, Kecamatan Kalukku, pada Kamis 3 September pihak Transmigarasi Provinsi terus menjalin koordinasi kepada pihak Transmigrasi Mamuju.
“Untuk dinas provinsi kita sudah melakukan langkah-langkah. Di mana hari ini tim dari pemprov akan turun untuk mengantar bantuan sembako bagi masyarakat yang terdampak longsor,” kata Ibrahim.
Atas musibah ini, pihaknya sudah melaporkan ke Kementerian Desa dan Transmigrasi. “Mereka juga dalam waktu dekat ini akan turun memberikan bantuan. Jadi khusus yang terdampak ini akan dilakulan relokasi. Karena ada beberapa rumah yang sudah tidak layak huni, rawan longsor itu rencananya akan direlokasi. Hari ini tim akan turun untuk melihat titik koordinat yang ditempati untuk relokasi warga,” pungkasnya.
Di UPT Sinyonyoi Tahap 2, dengan Penempatan 2016 sebanyak 50 KK. Dengan Rincian Warga Terdampak Bencana Alam Longsor akibat Hujan Deras, yakni delapan KK rumah yang mengalami rusak berat. Sedangkan rumah sedang-ringan enam KK. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.