MAMUJU, mandarnesia.com — Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat menetapkan 17 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang masuk sebagai TPS sangat rawan aksesibilitas. Tujuh TPS berada di Kabupaten Mamasa dan 4 TPS berada di Kabupaten Mamuju Utara.
Kabag Dal Ops Polda Sulawesi Barat Kompol Bambang menyampaikan, pemetaan TPS rawan berdasarkan hasil rapat yang dilakukan dengan KPU dan Bawaslu. Kemudian indikator penetapan sangat rawan berdasarkan aksesibilitas yang sangat sulit.
“Sangat rawan itu karena ke lokasi dia jalan kaki, di daerah Ulumanda. Jadi untuk pengamanan di daerah yang dinilai sangat rawan akan diberlakukan satu TPS dua personil,” kata Bambang kepada mandarnesia.com dalam konferensi pers di Aula Arya Guna Polda Sulbar, Selasa (12/3/2019).
Sementara untuk TPS yang masuk kategori rawan sebanyak 515, tersebar di Kabupaten Mamuju 113 TPS, Polres Majene 23 TPS, Polres Polewali Mandar 124 TPS, Polres Mamasa 69 TPS, dan Polres Mamuju Utara 186 TPS.
Pemilu 2019 melibatkan pengamanan 1.209.089 personil, 2.089 dari kepolisian dan TNI berjumlah 1.207.
Ketua KPU Sulawesi Barat Rustang menyampaikan tidak ada soza-zona untuk KPU Sulbar. “Jika kalian setengah mati kami juga setengah mati. Memang jadi KPU tidak gampang.”
“Macam Nosu, sekarang kan banjir, jalan ke sana rusak. Saya bilang cari jalan lain kalau tidak bisa mobil, motor kalau tidak bisa jalan kaki jika capek istirahat setelah itu lanjut lagi,” kata Rustang kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (12/3/2019).
Ditemui di tempat yang sama, Ketua KPU Mamasa Bongalangi menyebut jumlah TPS di Kabupaten Mamasa yang masuk dalan kategori rawan aksebilitas lebih dari 13.
Di Mamasa ada tiga kecamatan jalur kendaraan yang terputus. Kecamatan Nosu, Pana dengan Tabang. Sekarang harus menggunakan hardtop baru bisa tembus.
“Kalau kerawanan lebih dari 18 TPS. Karena jarak yang jauh dan harus dipikul berjam-jam untuk mencapai TPS. Contohnya di salah satu TPS, 8 jam menuju ke desanya, belum lagi ke TPS-nya,” jelasnya.
Dijelaskannya, rawan yang dimaksud dalam proses pendistribusian dan pada saat pelaksanaan di TPS. Berbagai hal masalah rawan ini bisa saja dikarenakan kecurangan.
“Saya sudah menyampaikan ke penyelenggara saya untuk tetap mengawasi proses pelaksanaan Pemilu ini supaya jangan ada diantara mereka yang melakukan kecurangan,” tutupnya.
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: FB Ahmad Fachri