Apple mengatakan bahwa mereka sedang menuntut NSO Group, perusahaan pembuat spyware Pegasus yang kontroversial.
VOA Netrwork, mandarnesia.com—Apple akan menjadi perusahaan kedua yang menggugat NSO setelah Facebook, yang namanya kini berganti menjadi Meta. Gugatan Facebook didasari olehkekhawatiran serupa bahwa Pegasus menarget pengguna WhatsApp. Meta adalah pemilik dari aplikasi WhatsApp. Kasus ini sendiri masih berproses di pengadilan.
Apple mengatakan spyware itu secara khusus menarget penggunanya. Apple juga ingin mencegah NSO menggunakan produk atau layanan Apple apa pun, yang akan menjadi pukulan besar bagi perusahaan tersebut yang dikenal telah menjual kemampuannya untukmeretas iPhone dan ponsel Android kepada pemerintah untuk mendapatkan akses penuh.
Apple mengatakan telah membuat tambalan perangkat lunak untuk mencegah serangan dari Pegasus.
Perusahaan yang berbasis di Cupertino, Californiaitu mengatakan sedang mengupayakan ganti rugi yang tidak diungkapkan jumlahnya, dari kerugian disebabkan oleh NSO. Apple mengatakan akan menyumbangkan uang ganti rugi itu kepada organisasi-organisasi yang menyelidiki dan membeberkan spyware Pegasus tersebut.
Citizen Lab, yang merupakan salah satu perusahaan yang membeberkan praktik yang dilakukan NSO, berperan penting dalam mengungkap cara kerja Pegasus.
“Ini yang dikatakan Apple: Jika Anda melakukan ini, jika Anda menggunakan perangkat lunak kami sebagai senjata terhadap pengguna yang tidak bersalah, peneliti, pihak oposisi pemerintah, aktivis atau jurnalis, maka Apple tidak akan memberi Anda ampunan,” kata Ivan Krstic, kepala teknik keamanan dan arsitektur Apple dalam sebuah wawancara pada Senin (22/11) dengan harian New York Times.
Awal bulan ini, Amerika Serikat (AS) menempatkan NSO bersama dengan tiga perusahaan perangkat lunak lainnya dalam daftar hitam perusahaan yang diawasi dengan ketat untuk menjalankan bisnisnya di AS.
NSO tidak segera mengomentari gugatan itu, tetapi sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya mengambil tindakan pencegahan untuk menghindarkan penyalahgunaan produknya.
Tekanan terhadap NSO tampaknya berhasil, karena banyak kantor berita melaporkan bahwa perusahaan tersebut berisiko gagal membayar pinjamannya. [lt/em]
Foto: