Aktivis Anti Korupsi Nilai Penyelidikan Bendung Kayuangin Lamban

Reporter : Busriadi Bustamin

MALUNDA,mandarnesia.com-Proses penyelidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi pasca jebolnya Bendung Kayuangin di Dusun Kayuangin Desa Kayuangin, semingu lalu dinilai lamban.

Dikonfirmasi, Irawan Banuaji Kapolres Maiene melalui pesan WhatsApp, Selasa (28/1/2020) mengatakan, saat ini pihaknya masih sedang melakukan pengumpulan data.

“Kami masih terus kumpulkan data untuk penyelidikan dan kami gabungan dengan polda,” kata Irawan.

Aktivis Anti Korupsi Muslim Fatahillah Azis Ketua LAK Sulbar menilai, pihak penegak hukum dalam hal ini Polres Majene dan Polda Sulbar sangat lamban menangani kasus jebolnya Bendung Kayuangin.

“Harusnya bapak Kapolda Sulbar memberikan atensi dan menjadikan penanganan skala prioritas. Karena kasus ini sangat merugikan negara dan berdampak langsung bagi masyarakat petani di wilayah sekitar bendung,” tegasnya.

Mestinya, lanjut Muslim, sudah ada pihak-pihak yang dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.

“Atau jangan-jangan Polres Majene dan Polda Sulbar tutup mata dalam kasus tersebut.”

Baca:https://mandarnesia.com/2020/01/bendung-kayuangin-jebol-djusman-ar-jangan-sampai-penyelidikannya-berbuah-man

https://mandarnesia.com/2020/01/kepolisian-bakal-panggil-pihak-terkait-pasca-jebolnya-bendung-kayuangin/

Serupa dikatakan Djusman AR, Koordinator Badan Pekerja Komite Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Sulselbar. “Kalau paralel begitu penanganannya antara Polres dan Polda, maka itu prioritas namanya,” tegas Djusman, yang juga Koordinator Forum Komunikasi Lintas (FoKaL) NGO Sulawesi.

Selasa (21/1/2020) lalu, Bendung Kayuangin jebol pada pukul 01.00 Wita dini hari. Pasca robohnya Bendung Kayuangin yang terletak di Dusun Kayuangin, Desa Kayuangin Kecamatan Malunda pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan, dengan mengumpulkan bahan keterangan.