Reporter : Karmila Bakri
Polewali, mandarnesia. com_Kasus kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama di samping peranan penting negara untuk hadir menuntaskan problem kemiskinan. Belasan sahabat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi galang dana di perempatan lampu merah jalan trans Sulawesi Barat, untuk dua penderita gizi buruk yang berdomisili di Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, (15/1).
Masing-masing penderita yang terdeteksi gizi buruk tersebut bernama Asrul beralamat di Jalan Cendrawasih dan Syafi’i beralamat di Lingkungan Ujung, Kelurahan Polewali.
Terik matahari memacu adrenalin rasa kemanusiaan, bukan sekadar agar menarik simpatik publik, namun desakan naluri kemanusiaan memaksa jiwa-jiwa turun ke jalan melakukan aksi.
“Ditengah keaktifan kuliah di Kampus Unasman, ada hal yang mengganjal di hati, dimana rasa kepedulian terhadap kondisi sekitar semakin terkikis, untuk itu kami tak bisa menutup mata atas realita ini, karena benar-benar nyata, apa yang kami lakukan adalah aksi kecil, namun upaya ini adalah bagian dari mengasah rasa kemanusiaan kami, ” ungkap Ahmad Mujahidin Al Fattah (23) selaku inisiator aksi.
“Harapan kedepannya, semoga langka kecil yang dilakukan ini mampu menginspirasi segenap elemen masyarakat, agar tidak luput dengan kesenjangan sosial yang terjadi disekitar kita, serta mampu mengurangi beban para adik kita yang terkena gizi buruk, ” tambah Ahmad Mujahidin Al Fattah.
Menyodorkan karton kepada pengguna jalan dengan menempelkan gambar penderita gizi buruk, para sahabat-sahabatwati PMII begitu semangat meski panas terik menjadi saksi bisu, yah ada banyak cara mewujudkan gerakan kepedulian.
“Aksi yang kami lakukan ini juga sebagai bentuk gambaran pada masyarakat setempat, bahwa pemerintah hari ini kurang memperhatikan para penderita gizi buruk yang memaksa kami harus turun ke jalan, ” tutup Ahmad Mujahidin yang juga selaku mahasiswa Unasman jurusan hukum ekonomi syariah semester 9.