Reporter : Busriadi Bustamin
WONOMULYO, mandarnesia.com-Proses penyaluran BST yang digelontorkan Kementerian Sosial sudah mulai disalurkan. Ajbar, Anggota DPD-RI Dapil Sulbar melalukan pengawasan di lapangan saat bantuan tersebut disalurkan.
Pemantauan yang dilakukan Ajbar sejak Jumat, 15 Mei 2020 di Suruang dan Polewali. Sabtu 16 Mei 2020 di Napo dan Majene.
“Tadi ini Minggu, saya di Laliko, Campalagian” ungkap Ajbar kepada mandarnesia.com.
Ajbar mendengar dan melihat langsung di lapangan bahwa ternyata masih banyak masyarakat yang terdampak covid-19 tidak terdaftar dalam data penerima PKH/BPNT, BST dan BLT Dana Desa.
“Setelah saya ke lapangan memantau penyaluran BST, saya mendapatkan banyak data bahwa di Polman masih begitu banyak masyarakat terdampak covid-19 yang membutuhkan bantuan langsung di tengah pandemi covid-19” Ungkap Ajbar.
Data yang dimaksud Ajbar adalah rumah tangga yang sama sekali tidak mendapatkan bantuan apapun baik berupa PKH/BPNT, BST maupun BLT Dana Desa.
“Inilah yang kita harapkan kebijakan dari Bupati Polewali Mandar, untuk melakukan kegiatan bantuan langsung tunai yang bersumber dari APBD kabupaten bagi masyarakat yang terdampak dan belum terkaver di semua jenis bantuan social” Harap Ajbar.
“Belum lagi BLT Dana Desa belum cair yang mengakibatkan lambannya Pemda Polman melakukan penyaluran BLT Dana Desa. Sampai saat ini dari enam kabupaten hanya Polman yang nol persen penyaluran dana desanya, ini artinya jangan berharap ke BLT DD sebelum lebaran ini. Kasian rakyat kita di saat amat butuh kehadiran pemarintah amat lamban” Tambah Ajbar.
Ajbar juga menjelaskan bahwa bupati bisa melakukan top up untuk penerima PKH dan BPNT agar bisa mendapatkan bantuan Rp. 600.000 selama tiga bulan saja selama pandemi covid 19.
“APBD dimungkinkan untuk melakukan top up pada bantuan sosial yang sumbernya dari APBN” Jelasnya.
Menurutnya ini bukan untuk membandingkan kebijakan dengan Kabupaten Majene tapi, ini langkah ini merupakan hal yang luar biasa. Pengaggaran ini untuk tahap pertama selama tiga bulan.
“Mohon maaf saat ini saya tidak pada posisi membandingkan kebijakan Bupati Majene tetapi bagi saya luar biasa, tidak tanggung-tanggung, menggelentorkan anggaran 8 M lebih untuk BLT APBD bagi masyarakatnya yang terdampak covid-19, yang belum pernah sama sekali mendapatkan segala jenis bantuan sosial” Imbuhnya.