Laporan: Wahyudi
PETOOSANG, mandarnesia.com – Permainan rakyat yang masih dimainkan mayarakat adalah redi papan. Di Kelurahan Petoosang malam itu sedang berlangsung pembukaan pertandingan bulu tangkis khas Mandar, yang pesertanya dari Kabupaten Majene dan Kabupaten Polman. Jumlah pesertanya 32 pasang.
Senator Ajbar diundang untuk membuka acara tersebut dan menyaksikan eksebisi malam itu.
“Terima kasih kepada bapak Ajbar atas bantuan materi dan membuka Redi Papan PJP Cup Satu Turnamen Redi Papan Open Standar,” sebut ketua panitia saat menyampaikan sambutan.
Jamal selaku tokoh masyarakat juga mengapresiasi kedatangan seorang Senator Ajbar di Kelurahan Petoosang di tengah padatnya kegiatannya.
“Turnamen ini salah satu kegiatan yang sangat istimewa, ini kegiatan ibadah kepada Allah SWT. Kegiatan ini akan mempererat silaturahim antara anak-anak kita dari Majene maupun Polewali Mandar sehingga bisa saling membangun persaudaraan,” urai Jamal mewakili tokoh masyarakat Petoosang.
Jamal juga berharap semoga pertandingan ini bisa berjalan dengan baik sampai akhir pertandingan nanti.
“Marilah kita bekerjasama bersatu, sehingga berjalan dengan baik, kita jaga keamanan di lingkungan kita ini. Sehingga pertandingan ini berjalan baik,” harap Jamal.
Senator Ajbar dalam sambutannya mengawali dengan mengapresiasi nama dari turnamen ini. PJP atau Puncak Jaya Petoosang.
“Ini adalah titik keempat saya hari ini, dan saya bergembira karena bisa bertemu dengan suadara-sudara saya di Petoosang. Melalui kesempatan ini juga saya berterima kasih kepada masyarakat Petoosang atas sumbangsih suaranya membuat saya bisa lolos ke Senayan, bagi saya luar biasa,” ungkap Ajbar.
Senator Ajbar yang juga mantan anggota DPRD Sulbar dua periode yang sejak itu didukung oleh masyarakat Kecamatan Alu pada umumnya, dan khsusnya di Kelurahan Petoosang.
“Terima kasih banyak atas dukungannya sejak saya calon DPRD Sulbar lalu saya ke DPD tetap saya didukung dengan jumlah suara yang bagus,” sebut Ajbar.
Terkait Redi Papan Senator Ajbar sedang mengusahakan untuk menjadi salah satu cabor di Porda 2022.
“Bisa kita nanti audiens ke KONI, olahraga ini unik, sangat berkaitan dengan pariwisata, bahkan bisa memberikan efek ekonomi dari pembuatan raketnya. Saya sudah pernah membahas ini bersama Kadis Pariwisata Sulbar,” ungkapnya.
Menurutnya ini harus dikonsolidasi bagus, diperbaiki pengurusnya. “Bisa kita bawa ke Jakarta ketemu sama pak Menteri Pemuda dan Olahraga, diperkenalkan ke pak Menteri akan adanya olahraga tradisional ini. Karena olahraga ini memiliki nilai ekonomi, di Bandung sudah ada Redi Papan, dan dari Polewali raketnya dikirim ke sana,” jelas senator Ajbar.
Dia juga berharap ke depan sudah ada kalender even terkait olahraga tersebut di atas, sehingga bisa diatur turnamennya dan pertemukan sponsor.
“Jadi ndak mendadak, kita ajukan kepada sponsor, pihak sponsor juga bisa menjadwalkan atau mengatur di pembiayaan tahunan mereka,” urai Ajbar.
“Kan bangga kita kalau olahraga tradisional ini masuk sebagai olahraga nasional. Unik, keringatnya dapat, bunyi pantulan ‘tak-taknya’ itu enak didengar,” sambungnya.
Dia juga sangat berterima kasih atas undangan membuka acara ini.
“Tanpa campur tangan masyarakat saya ndak bisa duduk di DPD. Inilah kobtribusi saya ke masyarakat kalau saya diundang saya bisa hadir. Marondong duambongi mua diang to Petoosang sau di Jakarta, nginap di apartemen saya saja. Itulah sengaja saya ambil apertemen di tengah kota. Hanya 500 meter dari bundaran HI. Dekat dengan Tanah Abang dan lain lain,” tutup Ajbar.
: redaksi@mandarnesia.com