MAMUJU – Saat melakukan pengecekan obat ke gudang farmasi RSUD Regional Provinsi Sulawesi Barat, Ketua Komite Medik, Arpandi Rahim ditemani media, menemukan ada beberapa obat yang tidak sesuai dengan jumlah satuan barang dengan obat yang tertera di pembukuan.
Salah satunya obat bermerek Nitrokap Retard Nitroglycerin, dari pembukuan yang diperiksa, tertulis masih ada 30, sedangkan barang yang ada di gudang hanya tersisa sembilan.
Ketika ditanya ulang awak media, kapan pelayanan dibuka, dirinya tetap teguh terhadap pendirian “Sebelum stok obat terpenuhi dan belum ada sterilisasi alat-alat operasi, kami tetap menolak untuk membuka pelayanan.”
“Sudah dua minggu kami tidak melakukan operasi, sebab kami tidak ingin ada pasien yang meninggal,” lanjut Arpandi.
Sementara itu, kepala gudang farmasi RS Regional, Rita mengaku bahwa keliru dalam menuliskan jumlah obat tersebut.
“Saya akui pak, saya salah menuliskan dan saya telah minta maaf,” ucapnya.
Sedangkan Direktur RSUD Regional Provinsi Sulawesi Barat, dr. H. Andi Munassir mengatakan, untuk obat yang kurang, pihaknya melakukan kerjasama dengan apotek.
#SudirmanSyarif